“Total 27 karton berisi puluhan ribu kapsul obat tradisional mengandung BKO dengan berat total 600 kilogram. Obat-obatan yang diberitahukan sebagai kurir material pada dokumen ekspornya, rencananya akan dikirim ke negara Kyrgyzstan, melalui prosedur ekspor umum,” ungkapnya.
Ketika dilakukan pemeriksaan didapati sebanyak 18 karton berisi 12 ribu kapsul obat tradisional dengan merk Samyun Wan (obat penambah nafsu makan) dan 9 karton berisi 16 ribu kapsul obat tradisional dengan merk Tawon Liar (obat asam urat dan kolesterol).
“Produk-produk tersebut sebelumnya telah masuk ke dalam public warning Badan POM RI karena mengandung BKO yang berbahaya dan dapat merusak kesehatan apabila dicampur dalam produk obat tradisional, sehingga dilarang peredarannya,” tutur dia.
Dugaan pelanggaran terhadap upaya penyelundupan ekspor sisik trenggiling melanggar Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya, dengan ancaman pidana penjara maksimal 5 tahun dan denda maksimum Rp100 juta.