VoiceIndonesia.co, Jakarta – Pemerintah segera mengirimkan bantuan logistik untuk menangani bencana kelaparan di Distrik Amuma, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan akibat gagal panen imbas cuaca ekstrem yang melanda wilayah tersebut.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan bahwa pemerintah Kabupaten Yahukimo sudah menetapkan status tanggap darurat sehingga BNPB langsung turun untuk memberikan bantuan.
“Saat tanggap darurat ini, kami akan mengirimkan logistik dan anggaran yang bisa langsung digunakan,” kata Suharyanto, di Kemenko PMK, Jakarta, Rabu, 25 Oktober 2023.
Dilansir dari ANTARA, Jumat, 27 Oktober 2023, Suharyanto mengatakan bantuan yang akan dikirimkan berupas beras sebanyak 20 ton, makanan siap saji 10 ribu bungkus, biskuit protein 10 ribu bungkus serta anggaran operasional sebesar Rp1 milliar.
Menurut dia, bantuan tersebut merupakan dukungan awal. Nantinya, BNPB akan berkoordinasi dengan pemda setempat serta Kemensos mengenai kebutuhan barang pendukung lainnya.
“Kita juga siapkan satu pesawat untuk mengankutnya. Karena di sana medannya sangat berat dan dari satu titik ke titik lain, satu daerah ke daerah lain, itu hanya bisa menggunakan jalur udara,” kata Suharyanto.
Baca Juga: Jokowi Resmikan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat di Sei Selayur
Selain bencana kelaparan, BNPB juga akan mengirimkan bantuan untuk rumah-rumah yang terkena longsor di Distrik Anggruk dan Penggama, Kabupaten Yahukimo.
Dari data sementara, sekitar 100 rumah yang terdampak longsing di dua distrik tersebut, terdiri atas 70 rumah rusak dan 30 rumah rusak berat.
Rumah yang mengalami kerusakan ringan akan diberi bantuan Rp15 juta per rumah, sedangkan rumah rusak berat diberi bantuan Rp60 juta per rumah.
Sementara itu, Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan kelaparan karena gagal panen disebabkan cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah Papua Pegunungan.
Sementara longsor terjadi akibat hujan intensitas tinggi sejak akhir Agustrus 2023.
“Korban terdampak kelaparan ada di 13 kampung, yang penduduknya 15ribu jiwa,” kata Muhadjir.
Sebelumnya, bencana kelaparan akibat gagal panen juga terjadi di tiga distrik yakni Agundugume, Lambedewi, dan Oneri, Kabupaten Puncak, Papua Tengah.
Fenomena embun beku dan kabut es yang melanda wilayah tersebut membuat umbi yang menjadi makanan pokok masyarakat menjadi busuk dan tak bisa dikonsumsi.