“Harga yang naik secara drastis dan bahkan kemarin saya membaca sebuah berita, di suatu negara maju di Eropa, anak-anak sekolah banyak yang sudah tidak sarapan pagi. Yang biasanya sarapan pagi, sekarang ini sudah tidak sarapan pagi karena kekurangan bahan pangan, karena mahalnya bahan pangan,” kata Jokowi.
Sebanyak 22 negara juga menghentikan ekspor pangan termasuk beras untuk mengamankan pasokan di negaranya masing-masing.
“Ada Uganda, Rusia, India, Bangladesh, Pakistan, dan Myanmar terakhir juga akan masuk lagi tidak mengekspor bahan pangannya. Betapa nanti kalau ini diterus-teruskan semua harga bahan pokok pangan semuanya akan naik,” imbuhnya.
Jokowi menegaskan untuk menanggapi hal itu perlu visi taktis yang memuat rencana kerja detail dalam lima tahun hingga sepuluh tahun ke depan terkait program kedaulatan pangan.
Menurutnya, kedaulatan pangan sangat diperlukan untuk menghadapi peningkatan jumlah penduduk yang terus bertambah.
Baca Juga: Delapan PMI Jadi Korban Ledakan Gas di Taiwan, Begini Awal Kejadiannya