Pada wilayah-wilayah tersebut disiapkan 13 helikopter patrol dan 33 helikopter water boombing.
BNPB dengan instansi akan melakukan pencegahan bencana tersebut, salah satunya dengan menggunakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).
“TMC bisa dilakukan untuk memperkecil turunnya hujan dan memperbanyak hujan sesuai dengan penanganan bencananya. Untuk karhutla TMC berguna mendatangkan hujan dan memadamkan api, untuk daerah yang berpotensi banjir dan tanah longsor dapat juga menggunakan TMC,” katanya.
Langkah berikutnya, BNPB membuat peta rawan bencana untuk wilayah Pulau Sumatra, Jawa dan Bali bagi masyarakat yang ingin mudik.
“Mengeluarkan peta rawan bencana di Jawa, Bali dan Sumatera terkait bencana banjir, tanah longsor dan cuaca ektrem,” kata Suharyanto.
“Kemudian bekerjasama dengan BPBD, kementerian, lembaga dan pemda untuk memantau penyelenggaraan mudik pada titik yang akan menjadi penumpukan pemudik,” lanjutnya.
Ia berharap dengan langkah-langkah tersebut pemudik dan masyarakat bisa bertemu dengan aman dan nyaman.