BALI,AKUUPDATE.ID-Bencana alam yang melanda provinsi Nusa Tenggara Timur beberapa waktu lalu meninggalkan duka mendalam tidak hanya bagi korban dan warga sekitar, namun juga bagi seluruh rakyat Indonesia. Keprihatinan dan kepedulian turut dirasakan pula oleh Ikatan Keluarga Besar (IKB) Flobamora Bali yang merupakan Paguyuban etnis asal Nusa Tenggara Timur di Bali .
Menyikapi hal tersebut, pada hari Selasa tanggal 06 April 2021 telah dilakukan rapat koordinasi untuk membahas tentang bencana alam yang terjadi di Nusa Tenggara Timur ( NTT). Rapat koordinasi tersebut dihadiri oleh semua Pengurus Flobamora Bali dan para ketua dari 22 Unit Suka Duka Kabupaten/Kota se-NTT di Bali.
Dalam rapat koordinasi disepakati bahwa Flobamora Bali segera membentuk tim CRISIS CENTRE FLOBAMORA BALI PEDULI BENCANA NTT untuk menerima bantuan atau melakukan upaya-upaya penggalian bantuan dana atau material lainnya dan mendistribusikannya.
Unit-Unit Suka Duka di lingkungan IKB Flobamora Bali sebagai perwakilan daerah-daerah di NTT diharapkan, membuka Posko Peduli Bencana untuk daerahnya masing-masing, guna menghimpun bantuan dana dan atau bantuan material dari anggotanya atau masyarakat umum.
Baca Juga : Polri Kerahkan Mobil Dapur Umum Untuk Korban Banjir NTT
Ketua Umum IKB Flobamora Bali Yusdi Diaz, didampingi Sekum Fredrik Billy dan Bendum Krisman Riwu Kore menyampaikan rapat koordinasi ini penting untuk dilakukan guna mendapatkan legitimasi kegiatan dari seluruh Ketua Unit di lingkungan Flobamora Bali.
“Crisis Center Flobamora Bali yang dibentuk melalui rapat koordinasi ini nantinya memiliki kredibilitas dan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya,” tegas Yusdi.
Lebih lanjut dia menghimbau kegiatan penggalang bantuan yang dilakukan oleh Crisis Center Flobamora Bali tidak bersamaan waktunya dengan kegiatan yang dilakukan oleh unit-unit yang ada sehingga tidak terjadi tumpang tindih dalam penggalangan dana bantuan bencana tersebut.
Di tempat yang sama, Sekum Flobamora Bali, Fredrik Billy menghimbau kepada unit-unit yang ada agar sedapat mungkin tidak melakukan upaya-upaya penggalian dana untuk bencana NTT dengan meminta-minta sumbangan dengan turun kejalan-jalan, mengingat situasi pandemi Covid-19 ini yang masih tetap tinggi, dan menghindari kerumunan serta kontak dengan orang lain.(*)