VOICE INDONESIA.CO,Lombok Timur – Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) menjadi atensi serius pemerintah daerah Kabupaten Lombok Timur, sebagai upaya memenuhi kebutuhan air bersih di daerah ini, khususnya wilayah selatan.
Pada tahun ini, Pemerintah Pusat (Pempus) melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Permukiman Rakyat (PUPR) menggelontorkan dana sebesar Rp 144 miliar rupiah bagi melaksanakan program tersebut.
Pengalokasian dana tersebut melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Demikian diungkapkan PLT Direktur Utama (Dirut) PDAM Lotim, H. Mudahan, ST, kepada VOICE INDONESIA.CO di ruang kerjanya, Selasa (2/8/2022)
Nantinya, kata dia, dana tersebut untuk pembangunan SPAM wilayah selatan, meliputi Kecamatan Sakra, Sakra Timur, Sakra Barat, Jerowaru dan Kecamatan Keruak. Program itu disebutnya sebagai “Program Pantai Selatan”.
H. Mudahan menjelaskan, dana tersebut akan didistribusikan dalam dua tahap, dimana pada tahap pertama akan direalisasikan sebesar Rp 98 miliar rupiah, dimana saat ini sudah mulai persiapan proses lelang.
“Saat ini kita sedang persiapan proses lelang. InsyaAllah setelah proses itu selesai kita akan langsung action,” ujarnya.
Pembangunan Sistem Proyek Air Minum ini merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan skema kerjasama pemda lotim melalui PDAM dengan BPPW NTB.
Nantinya, sambung dia, program SPAM itu meliputi pembangunan jalur pipa transmisi dan pembangunan dua reservoar, yakni di Desa Sukaraja dan di Gunung Malang Desa Ekas Buana.
Pembangunan SPAM baru ini dihajatkan untuk meningkatkan layanan akses air minum yang mencakup wilayah selatan dengan kapasitas 300 liter/detik dari mata air lingkung tetebatu dan jeruk manis.
“Nanti airnya kita kumpulkan di kotaraja, dari penampungan itu baru kita alirkan ke selatan. Kebetulan kita sudah siapkan lahan disana setengah hektar,” tuturnya.
Dikatakan lebih lanjut, pembangunan SPAM baru itu nantinya akan dapat mengisi reservoar yang ada di wilayah kecamatan sakra. Karna, wilayah kecamatan sakra masih menjadi wilayah yang kurang debit airnya.
Sejalan dengan itu, pihaknya juga sedang membenahi beberapa reservoir yang selama ini tidak difungsikan. Diantaranya adalah reservoir cabang selong, cabang sakra dan dibeberapa cabang lainnya.
Dikatakannya, tidak difungsikannya reservoir yang ada, menjadi salah satu penyebab kurangnya suplai air ke konsumen. Pasalnya, air yang mengalir ke konsumen disuplai secara langsung dari sumber utama.
Karnanya, dengan difungsikannya kembali semua reservoir yang ada, tentu akan dapat menampung air pada malam hari. Saat dibutuhkan, air di penampungan dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
“Nah setelah ini kita lakukan, suplay air ke konsumen bisa terpenuhi. Karna pembagiannya jelas, dimana setiap wilayah akan disuplay dari reservoir yang ada,” tandasnya.(Zin)