Jakarta – Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani terima kunjungan silaturahmi Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Dato’ Syed Mohamad Hasrin Tengku Hussin, Jakarta, Senin, 21 Agustus 2023.
Dato’ Syed Mohamad Hasrin Tengku Hussin mengatakan bahwa kunjungan ini terkait karena jabatan baru yang ia emban dan untuk meningkatkan hubungan baik antara Malaysia dan Indonesia.
Terlebih dalam hal penempatan Pekerja Migran Indonesia ke Malaysia.
Benny Rhamdani sendiri menyoroti permasalahan yang terjadi di lapangan terkait penempatan PMI di Malaysia yang masih bekerja secara non prosedural masih tinggi.
“Salah satu treatment kami adalah pencegahan dan sosialisasi yang masif kepada masyarakat,” kata Benny, dilansir VoiceIndonesia.co dari laman BP2MI, Selasa, 22 Agustus 2023.
Benny mengungkapkan, pada pertemuan sebelumya dengan jajaran Kedutaan Besar Malaysia untuk Indonesia, Kepala BP2MI pernah protes terkait kebijakan Malaysia dalam menerbitkan visa itu berbeda dengan negara lain.
Seluruh visa kerja umumnya dikeluarkan di Indonesia bagi pekerja migran yang akan bekerja di luar negeri. Tapi saat itu, Malaysia menggunakan visa rujukan.
“Visa rujukan ini bertabrakan secara keras dengan peraturan di Indonesia. Kita ketahui bahwa salah satu dokumen yang harus ditunjukan oleh Pekerja Migran Indonesia adalah visa kerja, dan tidak mengenal visa rujukan,
“Ketika kami harus mentolerir kebijakan Malaysia dengan visa rujukan, otomatis akan bertentangan dengan Undang-Undang yang berlaku di negara kami. Namun kini, perkembangan informasi dengan adanya Perdana Menteri Malaysia yang baru, sudah ada perubahan terkait visa menjadi visa elektronik,” papar Benny.
Dato’ Syed Mohamad Hasrin Tengku Hussin mengatakan pihaknya menghormati Undang-Undang yang berlaku di Indonesia.
Sebagai negara hukum, Malaysia juga berkomitmen untuk melindungi pekerja yang bekerja di negaranya, termasuk pekerja asing. Untuk itu, ia setuju untuk me-review kembali MoU antara Indonesia dan Malaysia.
Pada kesempatan ini, Benny juga menawarkan kerjasama penempatan Pekerja Migran Indonesia ke Malaysia dalam skema Government to Government (G to G) dan Government to Private (G to P), selain skema P to P yang biasa berjalan.
Pihak Kedutaan Besar Malaysia pun setuju dan akan membicarakan lebih lanjut saat pembaruan MoU antara Indonesia dan Malaysia.
Setelah berbincang di ruang kerja Kepala BP2MI, Duta Besar Malaysia dan rombongan juga diajak untuk meninjau ruangan Command Center BP2MI yang merupakan pusat dari big single data yang dimiliki oleh BP2MI dan telah terkoneksi ke lebih dari 1.400 Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, Perwakilan RI, P3MI, dan Lembaga Pelatihan.