VoiceIndonesia.co – Saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 India, Jokowi mengungkapkan negara berkembang perlu bantuan dalam mengatasi peningkatan suhu bumi yang diprediksi lima tahun mendatang.
Di hadapan para pemimpin negara G20, Jokowi mengungkap beberapa cara menjaga suhu bumi agar tidak naik adalah dengan dukungan teknologi dan investasi hijau untuk penurunan emisi dunia.
Jokowi menyampaikan bahwa percepatan transisi ekonomi rendah karbon menjadi salah satu upaya yang dapat dilakukan.
Saat ini Jokowi mengungkapkan bahwa pelaksanaan penurunan emisi masih sangat terbatas.
“Komitmen pendanaan negara maju, masih sebatas retorika dan di atas kertas, baik itu pendanaan climate USD 100 miliar per tahun, maupun fasilitas pendanaan loss dan demage,” ungkap Jokowi.
Jokowi mengatakan bahwa pendaan dalam percepatan penurunan emisi juga dinilai penting. Kerja sama antara pemerintah dan sektor swasta harus dilanjutkan karena dinilai dapat menjadi pembawa perubahan yangbesar untuk menurunkan emisi.
“Tahun lalu di Bali, Indonesia telah menginisiasi G20 Bali Global Blended Finance Alliance, skema Just Energy Transition Partnership (JETP) ini harus diperluas dan diperbesar,” kata Jokowi, dilansir dari laman setkab, Minggu, 10 September 2023.
Dalam hal ini, Jokowi menyebut membutuhkan standar global untuk mencegah praktik greenwashing yaitu dengan kegiatan ekonomi dan bisnis.
“Dibutuhkan standar global, seperti taksonomi untuk mencegah praktik greenwashing dan reformasi Bank Pembangunan Multilateral (MDB) harus merefleksikan representasi negara-negara anggotanya,” jelas Jokowi.