Cegah Mpox, Kemenkes Perketat Pemeriksaan WNA ke Indonesia

by VOICEINDONESIA.CO- Afifah
0 comments
A+A-
Reset

VOICEIndonesia.co, Jakarta – Dalam rangka mencegah masuknya virus cacar monyet/ Monkey Pox, Kementerian Kesehatan perketat pemeriksaan warga negara asing (WNA) ke Indonesia.

“Peningkatan kewaspadaan khususnya di pintu masuk negara, misal seperti membuat kuesioner bagi WNA yang menjadi tamu undangan negara,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Yudhi Pramono dalam konferensi pers yang digelar secara daring di Jakarta, Minggu (18/08/2024).

Yudhi Pramono menjelaskan bahwa WNA harus mengisi kuesioner seperti riwayat penyakit, aktivitas kontak dan tujuan perjalanan terakhir.

Dengan begitu pemerintah bisa mendapatkan lebih banyak data atau riwayat dari WNA tersebut sehingga bisa lebih siap bila terjadi sesuatu hal.

Baca Juga: Tim SAR Banten cari ABK Hilang di Perairan Salira

“Setelah kita petakan negara tamu dari mana, maka kita punya data yang bagus. Kalaupun sakit, maka tidak disarankan untuk melanjutkan perjalanan,” ujarnya.

Ia pun menegaskan surveilans masih menjadi tantangan sehingga Indonesia butuh meningkatkan kewaspadaan. Apalagi merespons kasus Mpox yang tahun ini mengalami peningkatan, khususnya di RD Kongo, Afrika, yang mencapai 2.999 kasus.

Menurutnya, peningkatan kasus yang terjadi di negara-negara Afrika disebabkan oleh Mpox clade 1b, yang  sebagian besar ditularkan melalui kontak seksual dan fatality rate lebih tinggi dibandingkan clade 2b.

Hal ini menjadi dasar diumumkan status kegawatdaruratan kesehatan global Mpox oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 14 Agustus 2024.

Baca Juga: Dubes RI Abu Dhabi dorong persatuan dan peran aktif WNI

Imbauan WHO yang tidak melakukan pembatasan pelaku perjalanan internasional dan vaksinasi yang belum benar-benar diprioritaskan, menurut dia, menjadi pertimbangan bagi Kemenkes mengapa pengetatan terhadap pengunjung mancanegara menjadi lebih penting dilakukan.

“Ditambah masa inkubasi paling lama 34 hari (terpapar hingga menimbulkan gejala) sehingga ini perlu kewaspadaan di semua wilayah pintu masuk negara kita,” kata Yudhi Pramono.

Kemenkes mengkategorikan secara umum situasi Mpox di Indonesia tahun ini menurun jika dibandingkan dengan data tahun sebelumnya.

Berdasarkan data dari Kemenkes pada Januari-Agustus 2024 mencatat tren kasus Mpox di Indonesia ada 14 konfirmasi dan 74 suspek discarded. Sementara pada tahun 2023 sebanyak ada sebanyak 73 konfirmasi dan 240 kasus suspek discarded.

“Perlu saya sampaikan mereka berasal dari kelompok clade IIb, dengan fatalitas lebih rendah. Maka itulah yang kita sedang upayakan jangan sampai (clade 1b) masuk,” kata Yudhi Pramono.*

Baca juga

Tinggalkan Komentar

Tentang VOICEINDONESIA.CO

LOGO-VOICEINDONESIA.CO-Copy

VOICEIndonesia.co Merupakan Rumah untuk berkarya, Menyalurkan Bakat, Ide, Beradu Gagasan menyampaikan suara Rakyat dari pelosok Negeri dan Portal berita pertama di Indonesia yang secara khusus mengulas informasi seputar Ketenagakerjaan, Juga menyajikan berita-berita Nasional,Regional dan Global . VOICEIndonesia.co dedikasikan bukan hanya sekedar portal informasi berita online biasa,Namun lebih dari itu, menjadi media mainstream online pertama di Indonesia,menekankan akurasi berita yang tepat,cepat dan berimbang , cover both side, reading tourism, user friendly, serta riset.

KONTAK

HOTLINE / WHATSAPP :

Follow VOICEINDONESIA.CO