VOICEINDONESIA.CO, Solo – Kepala Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Jawa Tengah, Pujiono menyampaikan bahwa terdapat enam negara favorit pekerja migran asal Jawa Tengah.
Negara tersebut diantaranya adalah Hongkong, Taiwan, Malaysia, Jepang, Korea Selatan dan Singapura. Pujiono menjelaskan, alasan negara tersebut menjadi tujuan karena gaji yang tinggi dan rata-rata pendidikan terakhir SMP.
“Seperti di Korea Selatan itu basic salary-nya Rp 24,5 juta. Syaratnya hanya minimal pendidikan SLTP (SMP). Kemudian harus lulus ujian bahasa Korea,” kata Pujiono di Solo, Jawa Tengah, Senin (19/5/2025).
Baca Juga: Jumlah PMI Asal Lampung Terus Meningkat Setiap Tahunya
Ia menyebut bahwa jumlah pekerja migran asal Jateng tercatat sebanyak 66.500 orang terdiri dari berbagai kabupaten atau kota di Jawa Tengah.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa cilacap menjadi penyumbang pekerja migran tertinggi di Jawa Tengah. Kemudian Kendal, Brebes, Grobogan, Pati, Banyumas, Wonosobo, Sragen, dan Kebumen.
Menurutnya, para pekerja migran Jateng yang bekerja di luar negeri bekerja di berbagai sektor, di antaranya pertanian, dan perhotelan.
“Solo di tahun 2024 ada 234 yang bekerja ke luar negari di berbagai sektor,” katanya.
Baca Juga: Lepas 293 PMI Skema G To G Korsel, Karding: Kelola Keuangan dengan Baik
Pujiono juga menghimbau kepada masyarakat yang akan bekerja ke luar negeri agar waspada dan berhati-hati agar tidak tergoda dengan iming-iming gaji besar.
Hal itu, kata pujiono untuk mengantisipasi agar PMI di luar negeri tidak menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
“Kami BP3MI Jateng bekerja sama dengan berbagai stakehokder terkait mulai aparat desa, pemerintah daerah, aparat penegak hukum, bersama-sama melakukan pencegahan melalui sosialisasi,” pungkasnya.
