VOICEINDONESIA.CO, Jakarta – Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mendorong Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) untuk berperan aktif dalam proses penempatan hingga pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia (PMI).
“Saya berharap Kadin ke depan tidak hanya membantu dalam penempatan, tetapi juga aktif dalam pelatihan dan pemberdayaan PMI,” ujar Karding dalam acara pelepasan calon PMI di Jakarta, Minggu (15/6).
Ia menyebutkan, pengiriman PMI ke luar negeri bukan sekadar ekspor tenaga kerja, melainkan investasi sumber daya manusia.
Menurutnya, PMI akan kembali dengan pengetahuan, keterampilan, dan jaringan global yang lebih luas.
Baca Juga: Keberagaman Ekraf Di Bali Dinilai Dapat Jadi Contoh bagi Daerah Lain
Dalam pesannya kepada para calon PMI, Karding mengingatkan agar mereka menjaga nama baik bangsa.
“Bekerjalah dengan hati. Ingat siapa kalian dan dari mana kalian berasal. Pulanglah dengan membawa masa depan yang lebih baik untuk keluarga dan negara,” ujarnya.
Kementerian P2MI menargetkan penempatan 400.000 PMI setiap tahun.
Untuk mencapai target tersebut, Karding mengatakan pihaknya akan berfokus pada pengembangan tenaga kerja terampil, bukan hanya pekerja domestik.
“Kami akan mengubah model dan kualifikasi penempatan menjadi lebih banyak tenaga terampil atau skilled worker. Untuk itu, kami berharap dukungan penuh dari Kadin,” tambahnya.
Baca Juga: Bandung Barat Jadi Kantung PMI Ilegal Terbanyak di Jabar
Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, menyambut ajakan tersebut dan menegaskan komitmen Kadin dalam mendukung penempatan tenaga kerja Indonesia secara profesional.
“Pekerja migran adalah pahlawan devisa. Mereka bukti bahwa anak bangsa mampu bersaing di kancah global,” kata Anindya.
Ia menambahkan, Kadin ingin para PMI tak hanya sukses secara finansial, tapi juga membawa pulang semangat kewirausahaan.
“Kami ingin mereka kembali sebagai pengusaha-pengusaha sukses,” pungkasnya.