VOICEINDONESIA.CO, Jakarta – Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap penipuan dengan modus “Love Scam” atau penipuan berkedok hubungan asmara yang kian marak terjadi di media sosial.
Kepala Subdirektorat IV Direktorat Reserse Siber (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya, AKBP Herman Edco Simbolon, mengungkapkan skema penipuan tersebut dimulai dari perkenalan antara pelaku dan korban di media sosial, khususnya Instagram.
“Korban awalnya akan berkenalan dengan pelaku melalui akun Instagram yang sudah mencatut foto dan nama dari orang lain,” jelas Herman saat ditemui di Jakarta, Jumat (4/7).
Setelah perkenalan, pelaku membangun komunikasi intensif dengan korban melalui obrolan ringan dan penuh perhatian.
Di tahap ini, pelaku memainkan peran emosional untuk membuat korban percaya seolah-olah menjalin hubungan asmara.
“Modus operandi ‘Love Scamming’ digunakan untuk membangun kepercayaan dan kedekatan emosional, meskipun pelaku dan korban tidak pernah bertemu langsung,” ujarnya.
Setelah kedekatan terjalin, pelaku lalu mengarahkan komunikasi melalui pesan WhatsApp untuk menghindari pengawasan dari media sosial publik.
“Melalui WhatsApp, komunikasi semakin intens. Setelah merasa hubungan cukup dekat, pelaku mulai menawarkan bisnis online,” lanjut Herman.
Dalam kasus yang terungkap, pelaku mengarahkan korban untuk bergabung dalam sebuah aplikasi e-commerce palsu bernama Bigood, yang diklaim berasal dari Tiongkok.
Pelaku kemudian mengirim tautan (link) agar korban mengunduh aplikasi tersebut.
Karena sudah terbuai dan mempercayai pelaku, korban pun mengikuti instruksi untuk berinvestasi.
Awalnya, korban diberi keuntungan sebagai pancingan agar semakin yakin. Namun ketika jumlah investasi semakin besar, pelaku justru memutus seluruh komunikasi secara tiba-tiba.
“Korban akhirnya sadar telah ditipu setelah tidak bisa lagi menghubungi pelaku. Barulah mereka melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian,” kata Herman.
Polda Metro Jaya menegaskan kepada masyarakat agar tidak mudah percaya dengan orang asing di dunia maya, terlebih jika ada tawaran bisnis yang menjanjikan keuntungan cepat dan besar.
“Waspadai segala bentuk hubungan yang terjalin secara daring, terutama jika mulai mengarah ke permintaan uang atau investasi. Jangan ragu untuk mengecek latar belakang dan kebenaran informasi sebelum mengambil keputusan finansial,” tegas Herman.