VOICEINDONESIA.CO, Pasuruan – Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, mengingatkan para Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) agar bijak dalam mengelola keuangan selama bekerja di luar negeri. Hal itu disampaikan di hadapan ratusan CPMI di PT Prima Duta Sejati, Pasuruan, Jawa Timur, Jumat (11/7/2025).
Menurut dia, peluang mendapatkan penghasilan besar di luar negeri memang terbuka lebar. Namun, penghasilan tersebut sebaiknya tidak dihabiskan untuk kebutuhan konsumtif atau gaya hidup berlebihan.
“Orang yang kaya bukan orang yang bergaji besar, tetapi orang yang bisa me-manage keuangannya secara bijak,” kata Karding di hadapan para CPMI.
Ia menekankan pentingnya menyusun perencanaan keuangan sejak sebelum keberangkatan. Perhitungan kebutuhan keluarga secara rinci, menurut dia, menjadi langkah awal yang penting.
“Jangan semua dikirim ke suami atau keluarga. Kalau dikirim berlebihan, suami bisa jadi beli motor baru, gaya hidup naik, bahkan sampai kawin lagi. Saya serius ini, sudah banyak kejadian begitu,” ujarnya, disambut tawa peserta.
Lebih lanjut, Menteri Karding mengajak para CPMI untuk memikirkan masa depan secara matang.
Baca Juga: Cegah PMI Ilegal, Menteri KP2MI Resmikan 5 Desa Migran Emas
Menabung atau berinvestasi, menurutnya, adalah cara terbaik agar hasil kerja keras di luar negeri memberikan manfaat jangka panjang.
“Sebelum berangkat, hitung dulu kebutuhan orang tua, sekolah anak, dan kebutuhan pokok. Sisanya harus ditabung atau diinvestasikan. Jangan sampai gaya hidup keluarga berubah hanya karena kalian kerja di luar negeri,” tambahnya.
Baca Juga: Menteri P2MI Bahas Perlindungan PMI dengan Gubernur Khofifah
Menteri Karding juga memastikan bahwa pemerintah melalui KemenP2MI siap memberikan edukasi tentang literasi keuangan dan program pemberdayaan ekonomi bagi para pekerja migran yang kembali ke tanah air.
“Kalau bisa, pulang nanti sudah punya rumah, punya usaha, jadi mandiri, dan bahkan bisa membantu membuka lapangan kerja di kampung halaman,” pungkasnya.