VOICEINDONESIA.CO, Keelung – Pengurus Cabang Istimewa Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Taiwan menggelar pelatihan kuliner di Kota Keelung pada Minggu (20/7/2025).
Kegiatan ini diikuti oleh puluhan Pekerja Migran Indonesia (PMI), khususnya ibu-ibu dari wilayah Keelung dan sekitarnya, yang hadir sejak pukul 10.30 waktu setempat.
“Sebagai organisasi perempuan NU, kami memiliki komitmen dalam pendampingan sosial-keagamaan dan pemberdayaan perempuan. Pelatihan ini langkah konkret untuk menciptakan peluang usaha berbasis keterampilan praktis,” kata Ketua PCI Muslimat NU Taiwan, Siti Romlah.
Menurutnya, pelatihan ini bertujuan membekali para PMI dengan keterampilan kuliner sebagai bekal usaha mandiri saat kembali ke tanah air.
Mereka dilatih membuat empat hidangan populer Taiwan, yakni Ji Pai (ayam goreng renyah), Ni Ro Mian (mi daging sapi), Cencu Naicha (bubble milk tea), dan Ayam Kang Pao (ayam tumis pedas).
Baca Juga: Menlu Sebut Akses Beasiswa Unhan untuk Anak Palestina Wujud Solidaritas RI
Acara ini turut dihadiri Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei serta Direktur Jenderal Fishing Agency (FA) Taiwan, Mr. Mao-Chen Wang.
Dalam sambutannya, Kepala KDEI, Arif Sulistiyo menyampaikan apresiasi atas dukungan FA Taiwan dalam memfasilitasi tempat pelatihan dan memberdayakan PMI perempuan.
“Saya yakin nelayan kita relatif tidak banyak masalah. Yang dibutuhkan hanyalah tempat ibadah dan kegiatan positif seperti ini,” ujar Arif Sulistiyo, dikutip dari laman KDEI Taipei, Kamis, (24/7/2025).
Ia juga menyampaikan kisah mengharukan tentang tiga PMI yang dipulangkan ke Indonesia dalam kondisi sakit, dan telah tiba dengan selamat pada pagi hari yang sama.
Baca Juga: Cegah Jalur Ilegal, Pemerintah Berupaya Sederhanakan Aturan Penempatan PMI
Kepala KDEI menekankan bahwa pelatihan ini merupakan langkah awal agar PMI bisa menjadi wirausaha mandiri.
“Cukup satu sampai dua kontrak kerja, para PMI bisa pulang ke tanah air dan menjadi laopaniang (bos usaha sendiri). Tapi ingat, jangan dijual di Taiwan ya,” ucapnya disambut tepuk tangan peserta.
Sementara itu, Dirjen FA Taiwan, Mr. Mao-Chen Wang, mengapresiasi kontribusi PMI, khususnya dalam merawat lansia di Taiwan.
Ia menyatakan dukungannya terhadap pelatihan serupa agar PMI memiliki keterampilan ekonomi berkelanjutan.
FA Taiwan juga berkomitmen menambah fasilitas ibadah dan istirahat bagi PMI, termasuk rencana pembangunan mushola dan penginapan khusus awak kapal perikanan (ABK) di lokasi strategis seperti Donggang, Yilan, dan Keelung.
PMI juga diingatkan akan peluang memperpanjang masa kerja melalui skema Pekerja Teknis Tingkat Menengah (PPTM), yang menjanjikan prospek kerja lebih baik.
Kegiatan ini didukung Keelung Fishery Association dan menjadi bukti kolaborasi lintas lembaga dalam upaya pelindungan dan pemberdayaan PMI, dari pekerja migran menjadi calon pengusaha mandiri.