VOICEINDONESIA.CO, Tangerang Selatan – Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Cris Kuntadi, menegaskan perencanaan pembangunan ketenagakerjaan harus dijalankan dengan akuntabilitas dan integritas, bukan sekadar disusun secara cerdas.
Hal itu disampaikan dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) Siklus Perencanaan di Tangerang Selatan, Banten, Rabu (17/9/2025).
Menurut Cris, kemajuan tidak hadir secara tiba-tiba, melainkan melalui proses yang direncanakan dengan baik, dilaksanakan secara bertanggung jawab, dan dijaga dengan nilai integritas.
Baca Juga: Lahan BUMN Wajib Jadi Perumahan Sosial
“Perencanaan yang baik akan sia-sia jika tidak dijalankan dengan akuntabilitas. Dan akuntabilitas akan kehilangan makna bila tidak ditopang integritas,” ujarnya.
Sebagai langkah konkret, Kemnaker menerapkan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) dan Sistem Kendali Kecurangan (Sikencur).
Kedua sistem ini mencakup pembangunan whistleblowing system, peningkatan kapasitas SDM, kampanye budaya integritas, serta penerapan sertifikasi ISO 37001:2016 untuk memastikan standar antisuap internasional terpenuhi.
“Dengan hadirnya SMAP dan Sikencur, kita tidak hanya bicara regulasi, tapi membangun budaya birokrasi yang bersih, transparan, dan akuntabel,” kata Cris.
Baca Juga: Nahloh, Ribuan Warga Israel Dukung Negara Palestina
Melalui Bimtek ini, lanjutnya, Kemnaker mempertegas komitmen reformasi birokrasi guna menghadirkan pelayanan publik yang profesional sekaligus berintegritas.
Kepala Biro Perencanaan dan Manajemen Kinerja Kemnaker, Hery Budoyo, menambahkan Bimtek ini bertujuan meningkatkan pemahaman siklus perencanaan yang memperkuat tata kelola, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas.
Ia menekankan bahwa perencanaan bukan sekadar dokumen administratif, melainkan kontrak kepercayaan dengan publik.
Kegiatan ini diikuti 150 peserta, meliputi pejabat eselon, kepala biro, kepala pusat, pimpinan balai, hingga koordinator bidang perencanaan.
Mereka diharapkan mampu mengintegrasikan arah kebijakan nasional ke dalam siklus perencanaan di unit kerja masing-masing.