VOICEINDONESIA.CO, Jakarta – Meta pada Kamis (25/9) mengumumkan bahwa fitur Teen Accounts atau Akun Remaja kini tersedia secara global bagi pengguna remaja di Facebook dan Messenger. Sebelumnya, fitur ini hanya tersedia di Amerika Serikat, Inggris, Australia, dan Kanada.
Fitur Akun Remaja pertama kali diluncurkan di Instagram pada musim gugur tahun lalu. “Akun Remaja yang dilengkapi dengan perlindungan bawaan dan kontrol orang tua bagi pengguna berusia muda pertama kali diluncurkan di platform Instagram,” menurut warta TechCrunch pada Kamis (25/9).
Langkah ini diambil setelah Meta dan sejumlah platform media sosial lain menerima kritik dari anggota parlemen Amerika Serikat karena dianggap belum cukup melindungi pengguna remaja dari paparan konten berbahaya dan interaksi yang tidak diinginkan.
Dengan hadirnya Akun Remaja di Facebook dan Messenger, berbagai pembatasan secara otomatis diberlakukan. Remaja tidak akan bisa menerima pesan dari orang yang belum mereka ikuti atau belum pernah mereka hubungi sebelumnya. Konten seperti Stories hanya dapat dilihat dan dibalas oleh teman mereka, dan fitur seperti tags, mentions, serta komentar dibatasi untuk orang yang mereka ikuti atau kenal.
Remaja juga akan mendapatkan pengingat untuk berhenti menggunakan platform setelah satu jam per hari. Selain itu, perangkat mereka secara otomatis akan masuk ke Quiet Mode atau mode senyap di malam hari.
Untuk meningkatkan keamanan, pengguna di bawah usia 16 tahun juga memerlukan izin dari orang tua untuk melakukan perubahan pada pengaturan akun mereka.
Perluasan fitur ini muncul di tengah kekhawatiran atas temuan dalam sebuah penelitian yang dipimpin oleh mantan pegawai Meta. Studi tersebut menunjukkan bahwa meskipun fitur perlindungan telah dihadirkan, anak-anak dan remaja tetap dapat mengakses konten berbahaya di Instagram, termasuk konten mengenai bunuh diri, melukai diri sendiri, dan konten seksual.
“Menurut hasil studi itu, remaja masih bisa menemukan unggahan tentang bunuh diri, melukai diri sendiri, hingga konten seksual meskipun ditempatkan di Akun Remaja.” Namun, Meta membantah hasil temuan tersebut dan menegaskan bahwa sistem perlindungan mereka telah mengurangi jumlah konten berbahaya yang dilihat oleh remaja.
Selain memperluas fitur perlindungan, Meta juga meluncurkan School Partnership Program pada Kamis (25/9). Program ini memungkinkan para pendidik melaporkan langsung masalah seperti perundungan ke Instagram untuk ditinjau dan ditangani secara lebih cepat. Meta menyatakan bahwa program ini telah diuji coba sejak awal tahun dan mendapat respons positif dari sekolah-sekolah yang terlibat.