VOICEINDONESIA.CO, Jakarta – Pemerintah mengalokasikan anggaran Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebesar Rp 335 triliun untuk tahun 2026, lebih dari empat kali lipat dibanding pagu 2025 yang mencapai Rp 71 triliun. Keputusan ini menuai sorotan mengingat realisasi anggaran MBG per awal September 2025 baru mencapai 18 persen. Lonjakan drastis ini mencerminkan ambisi pemerintah memperluas manfaat program, meski kinerja serapan tahun berjalan masih landai.
Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Astera Primanto Bhakti menegaskan pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap seluruh anggaran kementerian dan lembaga, termasuk MBG. Ia menjelaskan peningkatan signifikan anggaran tahun depan karena target dan kebutuhan program yang lebih besar.
“Kalau dilakukan evaluasi, kita akan lakukan. Bukan cuma MBG. Semua anggaran K/L (kementerian/lembaga), semuanya dilakukan evaluasi. Kalau pertanyaannya kenapa (anggaran MBG) tahun depan lebih banyak, ya, karena target dan kebutuhannya jadi lebih besar,” ujarnya di Jakarta, Jumat (3/10/2025).
Baca Juga: Luhut Optimistis Anggaran MBG Bakal Terserap Maksimal
Data Ditjen Perbendaharaan menunjukkan hingga 8 September 2025, serapan anggaran MBG baru mencapai Rp 13 triliun atau 18,3 persen dari total pagu yang dialokasikan. Angka ini menggambarkan tantangan implementasi program yang masih dihadapi di lapangan.
Baca Juga: Beda Versi Data Pemerintah Soal Keracunan MBG, Kok Bisa?
Perbaikan sistem pencairan anggaran diyakini menjadi kunci meningkatkan kinerja serapan ke depan. Pemerintah optimis dengan alokasi yang lebih besar pada 2026, jangkauan program bisa diperluas sehingga lebih banyak masyarakat yang mendapat manfaat dari program makan bergizi ini.
