VOICEINDONESIA.CO, Bogor – Program Mall Women Studies yang diinisiasi mahasiswa KKN Lhokseumawe Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA) Jakarta menghadirkan ruang baru bagi perempuan dan pemuda Desa Cibeureum untuk menyalurkan pengalaman hidup melalui karya sastra.
Kegiatan ini mencakup lomba menulis puisi dan cerita pendek dengan tema pengalaman hidup, budaya lokal, dan kehidupan desa. Penutupan kegiatan dilaksanakan di Aula Kantor Kepala Desa Cibeureum pada Sabtu (4/10/2025).
Koordinator program, Nada Madzidah mengatakan kegiatan ini tidak sekadar lomba, melainkan wadah refleksi sosial dan budaya masyarakat desa.
Baca Juga: Banggai Catat Angka Kekerasan Perempuan dan Anak Terendah di Sulteng, Benarkah?
“Melalui Mall Women Studies, kami ingin perempuan desa berani menulis kisahnya sendiri, mengekspresikan pengalaman hidup mereka dengan cara yang indah dan bermakna,” ujarnya.
Ia juga menyebut kegiatan ini dirancang agar perempuan bisa memandang dirinya sebagai bagian penting dari pembangunan literasi.
Baca Juga: 20 Tahun Perdamaian Aceh, Komnas Perempuan Ingatkan Keadilan bagi Korban
“Karya sastra bukan hanya tulisan indah, tapi juga cermin pengalaman yang meneguhkan jati diri perempuan dan masyarakat,” tambahnya.
Ketua Kelompok KKN, Sintia Nur Afifah menjelaskan bahwa kegiatan tersebut disambut antusias warga dari berbagai kalangan usia.
“Kami melihat banyak potensi cerita luar biasa di desa ini. Melalui kegiatan ini, masyarakat lintas generasi belajar menulis dan berbagi pengalaman hidupnya,” kata Sintia.
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi bentuk nyata kehadiran mahasiswa dalam mendorong literasi desa.
“Kami berharap kegiatan ini terus dilanjutkan, bahkan setelah KKN berakhir, agar tradisi menulis di Desa Cibeureum tetap hidup,” tambahnya.
PJ Kepala Desa Cibeureum, Achmad Arbik mengapresiasi gagasan mahasiswa yang dinilai membawa semangat baru bagi masyarakat desa.
“Program ini memberi warna baru bagi warga kami, terutama perempuan. Semoga tradisi menulis ini bisa berlanjut dan menjadi ciri khas Desa Cibeureum,” katanya.
Ia juga menegaskan bahwa semangat mahasiswa UNUSIA sejalan dengan nilai yang terkandung dalam mars kampus tersebut.
“Seperti mars UNUSIA yang berbunyi amalkan Tridharma, mahasiswa di sini benar-benar mengamalkan nilai pendidikan, penelitian, dan pengabdian di tengah masyarakat,” ujar Achmad Arbik.