VOICEINDONESIA.CO, Jakarta – Pemerintah mengalokasikan anggaran jumbo Rp12 triliun khusus program beasiswa kursus bagi lulusan SMA dan SMK yang berminat bekerja ke luar negeri. Program ambisius ini akan dimulai akhir tahun 2025 dan berlanjut sepanjang 2026 mendatang.
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar mengungkapkan hal tersebut usai mengikuti rapat terbatas bersama Presiden Prabowo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (04/11/2025). Ia menegaskan program ini dirancang untuk memperbanyak tenaga kerja Indonesia yang terampil dan kompetitif di pasar global.
“Pemerintah akan memperbanyak beasiswa kursus kapasitas lulusan SMA dan SMK yang mau bekerja ke luar negeri dengan skill-skill welder, caregiver, hospitality,” ujar Muhaimin.
Baca Juga: 11 Calon PMI Ilegal Diamankan di Tanjungpinang: Jaringan Calo Lintas Wilayah Terbongkar
Program pelatihan yang dicanangkan mencakup berbagai keahlian teknis seperti welder atau tukang las, caregiver untuk perawatan lansia, hingga keahlian di bidang perhotelan. Pemerintah menargetkan pelatihan ini dapat menjawab kebutuhan pasar tenaga kerja luar negeri yang sangat besar jumlahnya.
Muhaimin menjelaskan, beasiswa kursus tersebut juga mengintegrasikan pelatihan bahasa asing sebagai komponen krusial. Penguasaan bahasa dianggap vital untuk meningkatkan daya saing dan kualitas calon pekerja migran Indonesia di negara tujuan penempatan.
Baca Juga: Ratusan PMI Ilegal yang Dipulangkan dari Kamboja Jalani Rehabilitasi Sosial
Alokasi dana Rp12 triliun ini menjadi salah satu investasi terbesar pemerintah dalam sektor pengembangan sumber daya manusia, khususnya untuk mencetak pekerja migran berkualitas yang mampu bersaing di kancah internasional.
