KBRI Yangon Percepat Pemulang 114 WNI Korban Sindikat Scammer di Myanmar

by Sintia Nur Afifah
0 comments
A+A-
Reset

VOICEINDONESIA.CO, Yangon – Ratusan warga negara Indonesia (WNI) terjerat sindikat penipuan daring di wilayah perbatasan Myanmar. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Yangon, Myanmar mengungkapkan telah berhasil menghubungi langsung sebanyak 144 WNI yang diduga menjadi korban perdagangan orang di Myawaddy, Myanmar. KBRI Yangon kini tengah mempercepat upaya pemulangan mereka ke tanah air.

Dalam keterangan resminya pada Sabtu (01/11/2025), KBRI Yangon menyebutkan telah melakukan komunikasi langsung dengan para korban yang tersebar di tiga lokasi berbeda. Pihak kedutaan berhasil mengumpulkan data lengkap identitas mereka termasuk nama dan nomor paspor.

“KBRI Yangon telah berhasil melakukan komunikasi langsung dengan 144 WNI di tiga lokasi berbeda dan memperoleh data lengkap yang memuat nama dan paspor mereka,” demikian pernyataan KBRI Yangon.

Baca Juga: Pemalsu Kartu E-PMI Ditangkap, Terancam 15 Tahun Bui

Dari total 144 WNI tersebut, sebanyak 54 orang sudah berada di area aman di luar pusat aktivitas daring ilegal. Sementara 45 WNI berada di Gate 25 dan 45 lainnya di Gate UK999. Kedua lokasi terakhir diketahui merupakan pusat operasi jaringan scammer di kawasan Myawaddy yang penuh risiko.

Situasi lebih rumit karena masih terdapat 58 WNI lain di lokasi keempat yang enggan memberikan data identitas dan dokumen perjalanan mereka. KBRI Yangon terus melakukan pendekatan persuasif agar mereka mau menyerahkan informasi tersebut untuk mempermudah proses evakuasi.

Baca Juga: Marak PMI Terjerat Online Scam Akibat Minimnya Literasi Digital

Pihak KBRI Yangon kini tengah berkoordinasi intensif dengan otoritas Myanmar untuk memindahkan 90 WNI yang masih berada di sentra aktivitas ilegal menuju lokasi yang lebih aman. Kedutaan juga mengurus penerbitan izin keluar bagi seluruh 144 WNI yang teridentifikasi.

Proses pemulangan akan difasilitasi melalui jalur perbatasan Myawaddy-Mae Sot dengan melibatkan KBRI Bangkok untuk mengurus izin masuk ke Thailand sebelum akhirnya dipulangkan ke Indonesia. Bagi WNI yang tidak memiliki paspor, KBRI Yangon akan menerbitkan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) untuk mendukung kepulangan mereka.

“Keamanan dan keselamatan para WNI menjadi prioritas utama dalam setiap langkah yang diambil,” tegas KBRI Yangon.

Kementerian Luar Negeri RI mencatat lebih dari 10.000 kasus penipuan daring melibatkan WNI sejak 2020, bahkan ada yang beraksi hingga ke Afrika Selatan. Direktur Pelindungan WNI Kemenlu RI, Judha Nugraha mengklarifikasi pada 20 Oktober 2025 bahwa tidak semua dari angka tersebut adalah korban perdagangan orang. Sebagian diduga secara sukarela mengambil pekerjaan dalam sindikat penipuan daring di kawasan perbatasan Myanmar dan Thailand.

“Dari 10 ribu dalam catatan kami, hanya sekitar 1.500-an yang merupakan korban TPPO,” ungkap Judha.

Editorial VOICEIndonesia

Tentang VOICEINDONESIA.CO

LOGO-VOICEINDONESIA.CO-Copy

VOICEIndonesia.co Merupakan Rumah untuk berkarya, Menyalurkan Bakat, Ide, Beradu Gagasan menyampaikan suara Rakyat dari pelosok Negeri dan Portal berita pertama di Indonesia yang secara khusus mengulas informasi seputar Ketenagakerjaan, Juga menyajikan berita-berita Nasional,Regional dan Global . VOICEIndonesia.co dedikasikan bukan hanya sekedar portal informasi berita online biasa,Namun lebih dari itu, menjadi media mainstream online pertama di Indonesia,menekankan akurasi berita yang tepat,cepat dan berimbang , cover both side, reading tourism, user friendly, serta riset.

KONTAK

HOTLINE / WHATSAPP :

Follow VOICEINDONESIA.CO