VOICEINDONESIA.CO, Jakarta – Pemerintah tengah mematangkan program “SMK Go Global”, inisiatif strategis yang digagas sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto untuk membuka peluang kerja luar negeri bagi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Program ini disebut sebagai langkah cepat (quick win) dalam menyiapkan tenaga kerja Indonesia yang terampil dan berdaya saing global.
Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin menjelaskan, program tersebut menargetkan 500.000 peserta, terdiri atas 300.000 lulusan SMK dan 200.000 peserta umum.
Baca Juga: Gandeng AirAsia, Mukhtarudin Perketat Pengawasan Keberangkatan PMI Non Prosedural
“Kami sudah memetakan kompetensi dan sektor penempatan di berbagai negara. Program ini menyiapkan tenaga kerja terampil untuk sektor seperti welding, hospitality, caregiver, nursing, dan manufaktur,” ujar Mukhtarudin usai rapat dengan Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar, Rabu (12/11/2025).
Menurut Mukhtarudin, pelaksanaan program akan disertai peningkatan kapasitas melalui pelatihan bahasa dan keterampilan tambahan. Peserta akan dibekali kemampuan bahasa Jepang, Korea, Inggris, Mandarin, dan Arab sesuai negara tujuan.
Ia menyebut terdapat 350.000 lebih lowongan kerja luar negeri yang siap diisi, namun Indonesia baru mampu menempati sekitar 70.000 posisi.
Baca Juga: Calon PMI Gunawan Cs Beri Klarifikasi: Proses Dokumen di BP3MI Jakarta Sudah Selesai
“Artinya, potensi kita masih sangat besar,” tegas Mukhtarudin.
Program ini, lanjutnya, merupakan bagian dari Grand Design Ekosistem Pekerja Migran Indonesia, yang mengintegrasikan pelatihan, penempatan, pelindungan, hingga pemberdayaan pascapenempatan.
“Kami siap mengeksekusi di bawah arahan Presiden Prabowo dan Menko Muhaimin. Ini langkah nyata agar pekerja migran Indonesia makin kompetitif dan sejahtera,” ujarnya.
Sementara itu, Menko PM Muhaimin Iskandar menyebut program SMK Go Global sebagai implementasi langsung dari visi Presiden Prabowo untuk memperluas lapangan kerja global bagi generasi muda.
“Lulusan SMK yang memiliki kompetensi akan diberi beasiswa dan peluang kerja di luar negeri dengan gaji yang bagus,” jelas Muhaimin.
Ia menambahkan, Kemenko PM dan KemenP2MI tengah menyiapkan pelatihan dan sertifikasi tambahan bagi calon pekerja migran Indonesia, terutama untuk negara dengan kebutuhan tinggi tenaga keahlian seperti Jerman, Turki, dan Jepang.
“Yang berminat akan mengikuti pelatihan, termasuk peningkatan bahasa dan skill tambahan, sebelum diberangkatkan,” ujarnya.
