VOICEINDONESIA.CO, Phnom Penh – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Phnom Penh mengonfirmasi bahwa seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjerat kasus penipuan daring berskala internasional berada dalam kondisi baik di fasilitas penahanan imigrasi Kamboja.
Pihak kedutaan memastikan 107 WNI yang ditetapkan sebagai tersangka oleh Kepolisian Kamboja kini menempati Detensi Imigrasi Prek Pnov di Phnom Penh.
“Melalui beberapa gelombang, mereka akan dideportasi dari Kamboja secara mandiri,” demikian pernyataan resmi KBRI Phnom Penh yang dirilis pada Kamis (13/11/2025).
Baca Juga: Hati-Hati! Ini Tiga Modus TPPO dan Target Korbannya
Satuan Tugas Gabungan Kamboja menggelandang 107 warga Indonesia di kawasan Phnom Penh pada 31 Oktober 2025 lalu. Operasi besar tersebut menargetkan jaringan penipuan daring internasional yang beroperasi lintas negara.
Setelah menerima laporan penangkapan dari Kepolisian Kamboja, KBRI Phnom Penh langsung mengajukan akses kekonsuleran. Pada 2 November 2025, staf kedutaan bertemu langsung dengan para WNI yang ditahan untuk memberikan pendampingan.
Baca Juga: Unhas Dinobatkan Sebagai Kampus Pelindung Pekerja Migran Terintegrasi
Kedutaan mencatat hampir semua WNI memiliki paspor saat diamankan. Satu pasangan suami-istri dengan kondisi sang istri hamil empat bulan juga dipastikan dalam keadaan sehat.
KBRI Phnom Penh menyatakan akan terus mengawal proses deportasi dan memantau secara ketat proses kepulangan para WNI tersebut. Hingga September 2025, KBRI Phnom Penh telah menangani 4.030 kasus pelindungan dan kekonsuleran, dengan 3.323 kasus di antaranya terkait WNI yang terlibat aktivitas penipuan daring.
Kedutaan mengingatkan masyarakat Indonesia agar tidak mudah tergoda tawaran pekerjaan dengan gaji tinggi, persyaratan minim, dan pekerjaan yang terlihat mudah.
Bagi WNI yang memerlukan bantuan dari KBRI Phnom Penh dapat menghubungi hotline di nomor +855 12 813 282.
