Viral di Medsos, Ahmad Sahroni Tuai Simpati Setelah Bagikan Kisahnya

by VOICE Indonesia - Jawa Timur
0 comments
A+A-
Reset

VOICEINDONESIA.CO, Jakarta – Anggota DPR RI non aktif Ahmad Sahroni membagikan kisahnya di akun Instagram miliknya. Bagi dia, putusan non aktif dari Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) adalah bagian dari pelajaran hidup dan ujian konsistensi baginya untuk terus berbuat kebaikan.

“Ini satu pembelajaran. Mudah-mudahan pengalaman yang membuat saya lebih dewasa dan lebih bijak,” kata Sahroni dalam video yang diunggah di akun resmi Instagram miliknya, @ahmadsahroni88, pada Jumat, 21 November 2025.

Selain lebih bijak, Sahroni juga semakin menyadari bahwa perjuangan dia sebagai anggota DPR RI yang berdiri di pihak korban kasus-kasus hukum harus lebih keras lagi. Sebab, banyak kasus-kasus viral yang membuat aksi-aksi pembelaannya banyak dirindukan.

Apalagi, tak banyak anggota DPR RI yang melakukan pembelaan korban hukum seperti Sahroni. Akibatnya, selama Sahroni non aktif di DPR RI, tak ada lagi yang membela rakyat kecil yang jadi korban dalam kasus-kasus hukum.

“Saya tidak akan berhenti untuk melakukan kebaikan kepada semua orang,” kata politisi Partai NasDem itu. “Politik bukan tentang menjadi sempurna. Tapi tetap berusaha baik bahkan saat orang tidak percaya,” katanya lagi.

Video tersebut pun langsung menuai komentar. Banyak yang memberikan dukungan kepada Sahroni melalui komentar dan emoji. “Semangat ndan. Ndan orang baik,” kata akun @ferry3yi. “Pasti ada hikmahnya om,” tulis @cikonenginfo. “Tetap konsisten membantu orang yang membutuhkan,” tambah @achmadwinarso.

Sahroni menganggap apa yang terjadi pada dirinya adalah bagian dari perjalanan hidup. Kehidupan sebagai anak Priok yang keras mengajarkannya untuk tidak lari menghadapi kerasnya keadaan. Apalagi, menjadi anggota DPR bukan tujuannya karena jauh sebelumnya dia sudah sukses sebagai pengusaha. Bahkan dikenal sebagai crazy rich Priok.

Dalam video tersebut, Sahroni bercerita bahwa dia dibesarkan di salah satu kawasan paling keras di Jakarta. Hidup Sahroni sangat sederhana hingga masa kecil dan remajanya harus dihabiskan dengan menjalani berbagai pekerjaan kasar untuk bisa bertahan hidup. Saat duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), Sahroni bekerja apa saja, mulai dari tukang semir sepatu, jual es, bahkan ojek payung.

Lulus SMA, Sahroni tidak bisa kuliah karena tidak ada biaya. Dia memutuskan untuk jadi supir tembak, supir truk, dan buruh pelabuhan Tanjung Priok. “Priok itu keras. Dan di situlah seorang anak tumbuh jadi kuat sejak kecil. Bukan dari keturunan kaya tapi dari perjuangan,” katanya.(joe)

Editorial VOICEIndonesia

Tentang VOICEINDONESIA.CO

LOGO-VOICEINDONESIA.CO-Copy

VOICEIndonesia.co Merupakan Rumah untuk berkarya, Menyalurkan Bakat, Ide, Beradu Gagasan menyampaikan suara Rakyat dari pelosok Negeri dan Portal berita pertama di Indonesia yang secara khusus mengulas informasi seputar Ketenagakerjaan, Juga menyajikan berita-berita Nasional,Regional dan Global . VOICEIndonesia.co dedikasikan bukan hanya sekedar portal informasi berita online biasa,Namun lebih dari itu, menjadi media mainstream online pertama di Indonesia,menekankan akurasi berita yang tepat,cepat dan berimbang , cover both side, reading tourism, user friendly, serta riset.

KONTAK

HOTLINE / WHATSAPP :

Follow VOICEINDONESIA.CO