VOICEINDONESIA.CO, Jakarta – Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta menegaskan bahwa kekuatan utama dalam pengembangan sektor ekonomi kreatif di Ibu Kota terletak pada kolaborasi erat antara pemerintah dan komunitas.
“Ekonomi kreatif di Jakarta bertumpu pada unsur pemerintah dan mitra. Kami memiliki Komite Ekonomi Kreatif yang menjadi kekuatan besar dalam membangun sektor ini,” ujar Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Disparekraf DKI Jakarta, Puji Astuti, saat diskusi panel bertajuk “Governing Creativity: Jakarta’s Role in Shaping the IP Economy” di Taman Ismail Marzuki, Jumat (1/8/2025).
Puji mengungkapkan, sektor ekonomi kreatif saat ini menyumbang 10,8 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jakarta.
Baca Juga: Lewat eMaggot, Warga Jakarta Kini Bisa Jual Larva BSF Secara Digital
Meskipun kontribusinya belum dominan, namun angka tersebut masih dapat ditingkatkan dengan penguatan kelembagaan dan sinergi lintas sektor.
“Tiga subsektor penyumbang terbesar saat ini adalah kuliner, film, dan fesyen. Ekonomi kreatif punya potensi besar, apalagi dengan dukungan OPD yang solid dan mitra non-pemerintah yang sudah terbentuk,” tambahnya.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah menjalin kerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk memperkuat sektor ini, terutama dalam hal penciptaan lapangan kerja, kewirausahaan, dan industri kreatif.
Baca Juga: Semarak HUT RI ke-80, Pemerintah Tambah Satu Hari Libur Nasional
Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta, Nova Harivan Paloh, dalam kesempatan terpisah menyatakan dukungannya terhadap langkah tersebut.
Ia menilai Pemprov dapat memanfaatkan kawasan wisata dan pelaku UMKM binaan untuk mendongkrak potensi ekonomi kreatif di Ibu Kota.
“Kawasan seperti Kota Tua dan Blok M bisa dijadikan pusat pengembangan ekonomi kreatif. Banyak pelaku UMKM di sana yang perlu didorong lebih jauh,” kata Nova.