VOICEINDONESIA.CO, Denpasar – Badan SAR Nasional (Basarnas) Provinsi Bali kembali melanjutkan pencarian korban hilang dari insiden tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya di Selat Bali. Pencarian itu dilakukan dengan mengerahkan alat utama Kapal Negara (KN) SAR Arjuna 229.
Kepala Kantor Basarnas Bali, I Nyoman Sidakarya, mengatakan operasi hari kedua ini melibatkan 23 personel dalam KN SAR Arjuna 229, dibantu 13 personel Basarnas Denpasar, 12 personel Pos SAR Jembrana, dan empat personel Pos SAR Buleleng.
“KN SAR Arjuna 229 bergerak pukul 09.45 WIB untuk melakukan pencarian. Alut lain yang digunakan yaitu RIB dari Pos SAR Buleleng dan Jembrana,” ujar Sidakarya dalam keterangannya di Denpasar, Jumat (5/7/2025).
Menurutnya, cuaca di lokasi cukup cerah dan ombak lebih bersahabat, namun angin masih cukup kencang. Area pencarian yang ditetapkan seluas 37,21 kilometer persegi.
Hingga hari kedua pencarian, jumlah korban yang telah ditemukan sebanyak 29 orang selamat dan enam orang meninggal dunia. Masih terdapat 30 orang yang belum ditemukan.
Sidakarya menyebut operasi SAR dilaksanakan berdasarkan rencana harian dan akan terus dilanjutkan selama peluang penyelamatan masih terbuka.
Ia sendiri turut serta dalam pencarian melalui helikopter untuk memperluas jangkauan pengamatan udara.
Insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya terjadi pada Rabu (2/7) malam sekitar pukul 23.20 WIB, sekitar 25 menit setelah kapal berangkat dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, menuju Gilimanuk, Bali, pada pukul 22.56 WIB.
Berdasarkan data manifest, kapal mengangkut 53 orang penumpang, 12 kru, serta 22 kendaraan termasuk 14 truk tronton.
Basarnas Bali sebelumnya juga telah melakukan evakuasi awal menggunakan RIB pada Kamis (3/7) dini hari di koordinat 08°09’34.28″ LS dan 114°09’34.28″ BT.
Hingga Jumat sore, belum ada laporan tambahan mengenai korban yang ditemukan selain data yang dihimpun pada hari pertama pencarian.