VOICEINDONESIA.CO, Banda Aceh – Datasemen Khusus (Densus) 88 menangkap dua Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota Banda Aceh karena diduga terlibat aksi terorisme.
Pemerintah Kota Banda Aceh menyatakan menghormati proses hukum yang berjalan terhadap ASN yang diduga terlibat dalam kasus terorisme.
“Kita menghormati proses hukum yang berjalan, berikutnya kita menunggu informasi dan perkembangan lanjutan,” ujar Juru Bicara Pemkot Banda Aceh, Tomi Mukhtar, Selasa (5/8/2025).
Baca Juga: Pertamina dan PLN Garap 19 Proyek Panas Bumi
Densus 88 sebelumnya menangkap dua ASN dari dua lokasi berbeda di Banda Aceh. Keduanya masing-masing berinisial MZ alias KS (40), yang merupakan pegawai Kanwil Kementerian Agama Aceh, serta ZA alias SA (47), yang bertugas di Dinas Pariwisata Kota Banda Aceh.
MZ diamankan saat berada di sebuah warung kopi, sementara ZA ditangkap di lokasi penjualan mobil bekas di kawasan Batoh.
Pemkot Banda Aceh membenarkan bahwa ZA adalah pegawai aktif yang selama ini bekerja seperti biasa di Dinas Pariwisata. Tomi mengaku pihaknya terkejut atas penangkapan tersebut.
Baca Juga: Pemerintah Kaji Kelas Khusus Migran di Tingkat SMA
“Jujur, kita kaget. Tidak menyangka ada ASN terlibat terorisme,” ucap Tomi.
Ia menegaskan bahwa jika ZA terbukti bersalah dalam proses hukum, maka pemerintah kota akan memberikan sanksi tegas sesuai dengan peraturan yang berlaku.
“ASN Banda Aceh, jika terbukti terlibat, akan diberikan sanksi sesuai perundang-undangan,” tambahnya.
