VOICEINDONESIA.CO, Cirebon – Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyatakan bahwa kurikulum Sekolah Rakyat dirancang untuk memadukan pendidikan formal, pembinaan karakter, dan pelatihan keterampilan sesuai minat dan bakat siswa.
Pendekatan ini bertujuan agar pembelajaran lebih relevan dengan kebutuhan masing-masing peserta didik dan memberikan bekal langsung untuk melanjutkan ke perguruan tinggi maupun memasuki dunia kerja.
Saat kunjungan ke Cirebon, Rabu (13/8/2025), Saifullah menjelaskan bahwa kebijakan ini sejalan dengan arahan Presiden RI Prabowo Subianto, yang menekankan pentingnya pendidikan yang tidak hanya fokus pada aspek akademik, tetapi juga kecakapan hidup dan kemandirian.
Baca Juga: Mensos Temukan Sekolah Rakyat di Cirebon Butuh Perbaikan dan Fasilitas
Kurikulum Sekolah Rakyat dibangun melalui dua jalur utama: jalur pendidikan formal yang setara dengan sekolah umum, serta jalur pendidikan karakter yang menanamkan nilai seperti disiplin, tanggung jawab, dan kemandirian.
Selain itu, tersedia kelas keterampilan dalam bidang kerajinan, pertanian, teknologi, dan layanan jasa, yang dapat dipilih sesuai minat siswa.
“Prinsipnya mengikuti pilihan siswa. Ada yang ingin kuliah, ada yang ingin langsung kerja. Semua kita siapkan jalurnya,” kata Mensos.
Ia menekankan bahwa Sekolah Rakyat menerapkan sistem multi-entry dan multi-exit, yang memungkinkan siswa masuk atau keluar program sesuai kesiapan dan kondisi pribadi mereka.
Baca Juga: Pemerintah Minta Sengkarut Royalti Musik Diselesaikan Lewat Jalur Mediasi
Program ini juga terbuka bagi anak-anak putus sekolah yang ingin melanjutkan pendidikan.
Saifullah memberikan contoh siswa tingkat SMP atau SMA yang belum lancar membaca, namun setelah mendapatkan bimbingan, mampu menunjukkan perkembangan dalam waktu singkat.
Ia juga memastikan pemerintah menyiapkan pengganti jika ada guru yang mengundurkan diri demi menjaga kualitas pembelajaran.
Kemensos menargetkan jumlah siswa Sekolah Rakyat bisa menembus lebih dari 15 ribu orang hingga akhir 2025.
“Intinya kita ingin semua anak, dari berbagai latar belakang, punya kesempatan belajar dengan kurikulum yang sesuai bakatnya,” tegas Mensos.