VOICEINDONESIA.CO, Banda Aceh – Sebanyak 3.365 siswa dari 14 sekolah di Banda Aceh mulai dari TK/PAUD hingga SMA kini menikmati manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Polri bersama Badan Gizi Nasional (BGN).
Program ini tidak hanya memenuhi kebutuhan nutrisi, tetapi juga membantu pelajar berhemat serta meningkatkan energi mereka.
Sultan Muhammad Rizaldi, siswa SMAN 1 Banda Aceh, mengaku senang ketika mendapat menu favoritnya berupa paha ayam goreng.
“Alhamdulillah, ini menu favoritku,” ujarnya.
Baca Juga: Satgas Pangan Kawal Distribusi Beras dan Jagung untuk Stabilitas Harga
Ia menambahkan, paket MBG membuatnya lebih hemat karena tidak perlu membeli jajanan di luar, sekaligus merasa lebih sehat.
Hal serupa dirasakan Ghufran, siswa SMPN 1 Banda Aceh. Ia merasakan perubahan kondisi tubuh sejak rutin menerima makan siang.
“Menurut saya program ini punya banyak manfaat. Apalagi ketika siang hari, badan sudah terasa lemas lalu mendapatkan makan siang bergizi. Jadi bertenaga lagi,” tuturnya.
Di balik penyediaan menu harian, terdapat kerja keras tim Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polda Aceh.
Baca Juga: Dukung Asta Cita Prabowo, Polri Perkuat Peran di Pangan dan Panangan PHK
Dipimpin Ermadini Harsa, tim tersebut mulai bekerja sejak tengah malam hingga pukul enam pagi untuk menyiapkan lebih dari 3.300 porsi setiap hari.
“Ayam, harus dicek apakah masih segar atau tidak. Juga ditimbang apakah jumlahnya sesuai dengan kebutuhan dapur,” jelas Ermadini.
Untuk menjaga kualitas, tim ahli gizi dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Aceh turut menyusun menu, sementara Tim Security Food memastikan makanan bebas dari bahan kimia berbahaya.
“Ini wujud komitmen Polri dalam menjaga standar pelayanan gizi,” tegas Iptu Fauzan.
Kepala Satgas MBG Polri, Komjen Pol. Dedi Prasetyo, menyampaikan bahwa program ini merupakan realisasi MoU Polri dengan BGN.
Dua SPPG prototipe lebih dulu dibangun di Pejaten dan Cipinang, Jakarta, sebagai rujukan.
Target awal 100 SPPG pada 2025 bahkan terlampaui, dengan 139 SPPG yang sudah beroperasi hingga 1 Juli 2025.
“Kami sudah menemukan polanya,” ujar Dedi, sembari menegaskan tujuan utama program MBG adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia menuju Indonesia Emas 2045.
