VOICEINDONESIA.CO, Klaten – Presiden RI Prabowo Subianto mendorong agar hasil tangkapan ikan dapat terdistribusi merata ke seluruh desa di Indonesia. Hal tersebut guna meningkatkan asupan protein masyarakat, terutama anak-anak dan ibu hamil.
Untuk mendukung hal itu, pemerintah akan menyediakan dua unit kendaraan operasional di setiap koperasi desa. Kendaraan tersebut merupakan program Koperasi Desa dan Kelurahan (Kopdes/Kopkel) Merah Putih yang diluncurkan secara nasional di Klaten, Senin (21/7/2025).
“Jadi dengan dua kendaraan tiap desa, saya berharap rantai distribusi akan diperlancar. Hasil ikan kita akan sampai ke semua desa di Indonesia supaya protein naik,” kata Prabowo, dalam siaran langsung melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Kendaraan yang disiapkan berupa truk dan pikap yang akan difungsikan untuk mempercepat distribusi barang dari desa ke pasar atau sebaliknya, serta melayani berbagai kebutuhan warga.
Baca Juga: Judi Online Jadi Ancaman Nasional, DPR Dorong Bentuk Satgas Lintas Lembaga
Presiden menyebut kendaraan ini bisa digunakan untuk mengangkut anak sekolah hingga membantu warga berdagang ke pasar.
Distribusi ikan yang lebih merata diharapkan dapat menekan harga jual di tingkat desa hingga Rp60.000 per kilogram, lebih murah dibandingkan harga daging kerbau yang berkisar Rp80.000 per kilogram.
Prabowo memperkirakan, dengan konsumsi harian antara setengah hingga satu kilogram per keluarga, masyarakat hanya perlu mengeluarkan biaya Rp30.000 hingga Rp50.000 per hari.
“Kalau bisa satu kilo sehari untuk satu keluarga, berarti dia butuh Rp50.000 sehari. Kalau setengah kilo, ya Rp30.000. Ini bisa bantu meningkatkan gizi, terutama untuk anak-anak dan ibu hamil,” ujar Presiden.
Peluncuran Kopdes/Kopkel Merah Putih merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 tentang percepatan pembentukan koperasi desa dan kelurahan.
Baca Juga: Wamen P2MI Tegaskan E-PMI untuk ABK di Luar Negeri Gratis, Tanpa Biaya Tambahan
Kegiatan ini diikuti secara serentak dari 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota melalui sambungan daring.
Per hari ini, sebanyak 81.140 unit koperasi desa/kelurahan telah terbentuk, dengan 80.081 unit telah berbadan hukum.
Program ini melibatkan 13 kementerian dan dua lembaga, bekerja sama dengan kepala daerah hingga tingkat desa, sebagai langkah konkret membangun ekonomi dari bawah, menciptakan pemerataan, dan mengurangi kemiskinan.
Sebanyak 108 koperasi percontohan juga telah disiapkan dan mulai 22 Juli 2025, koperasi-koperasi tersebut dapat mengakses pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui bank-bank Himbara.