VOICEINDONESIA.CO, Bekasi – Menteri Sosial Saifullah Yusuf bersama Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono meninjau Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 13 di Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL) Bekasi, Minggu (21/9/2025).
Kunjungan ini dilakukan untuk memantau perkembangan siswa sekaligus melihat kesiapan peresmian Sekolah Rakyat rintisan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengaku bangga dengan perubahan positif siswa.
Baca Juga: Bantuan untuk Korban Banjir Nagekeo Mulai Mengalir
“Awalnya ada yang mengantuk dan kurang fokus, tapi sekarang lebih disiplin, percaya diri, segar, dan bugar. Itu tanda proses pembelajaran berjalan baik,” ujarnya.
Ia menjelaskan, para siswa juga mengikuti tes DNA talent untuk mengetahui potensi dan minat mereka.
Hasilnya, sekitar 25 persen memiliki bakat di bidang teknik, sementara lainnya di bidang hukum, kesehatan, hingga pendidikan.
Baca Juga: Tak Lagi Jadi Prioritas, Penggunaan Sirene dan Rotaror Kini Dibatasi!
“Anak-anak punya keistimewaan masing-masing, orang tua harus mendukung dengan doa dan kasih sayang,” katanya.
Sesuai arahan Presiden, lulusan Sekolah Rakyat diberi kebebasan melanjutkan kuliah atau bekerja. Mereka juga akan mendapatkan paket perlengkapan belajar, termasuk delapan set seragam, laptop, hingga fasilitas smart board di kelas.
“Laptop ini harus digunakan untuk belajar, bukan kepentingan lain,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, siswa menampilkan bakat seperti silat, tahfiz, ceramah, pidato bahasa Inggris, dan paduan suara.
Gus Ipul juga berdialog dengan Muhammad Nazril Kurniawan (16), siswa yang baru kembali belajar membaca berkat dukungan guru dan teman-temannya.
“Nazril punya semangat luar biasa, ia juga rajin mengajak teman-temannya beribadah,” kata Kepala Sekolah SRMA 13, Lastri Fajarwati.
Kunjungan ditutup dengan momen emosional saat Gus Ipul, Agus Jabo, dan para siswa menyanyikan lagu Ayah Ibu.
Sejumlah siswa tampak menitikkan air mata dan dipeluk oleh para menteri. Gus Ipul menegaskan kembali motto Sekolah Rakyat: cerdas bersama, tumbuh setara.
“Yang sudah pintar, ajak yang belum. Yang belum pintar, mau belajar,” pungkasnya.