VOICEINDOESIA.CO, Jember – Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI) memperkuat upaya pencegahan keberangkatan pekerja migran nonprosedural melalui kegiatan Edukasi Migrasi Aman dan Penguatan Jejaring di Desa Balung Lor, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu (24/9/2025).
Acara ini melibatkan perangkat desa, Babinsa, Bhabinkamtibmas, keluarga calon pekerja migran, serta purna pekerja migran.
Tujuannya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai prosedur migrasi aman serta risiko yang dihadapi jika berangkat secara nonprosedural.
Baca Juga: Kemensos Dorong Kolaborasi Kampus dan Dunia Kerja untuk Hilirisasi Siswa Sekolah Rakyat
Direktur Pengawasan, Pencegahan, dan Penindakan KemenP2MI, Brigjen Pol. Eko Iswantono, menekankan pentingnya peran desa dalam mencegah tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
“Korban-korban TPPO itu semuanya berangkat dari desa. Untuk itu, saya coba untuk turun ke desa dan bertemu langsung, sehingga bisa paham permasalahannya di lapangan,” kata Eko.
Ia juga menyerahkan bahan sosialisasi berupa buku saku, leaflet, dan poster kepada perangkat desa agar dapat digunakan sebagai materi edukasi bagi masyarakat.
Baca Juga: Tak Boleh Ada Perundungan Hingga Kekerasan di Sekolah Rakyat!
Dalam sesi tanya jawab, para purna pekerja migran membagikan pengalaman mereka, sementara sejumlah peserta menanyakan peluang magang ke luar negeri.
Menanggapi hal itu, Eko menegaskan bahwa magang kerap dijadikan modus TPPO, karena secara hukum tidak termasuk kategori pekerja migran sesuai UU No. 18/2017.
“Yang bisa memberangkatkan pekerja migran ke luar negeri hanyalah agency atau P3MI berizin. LPK tidak memiliki dasar hukum untuk memberangkatkan ke luar negeri. Ini rawan dijadikan modus TPPO,” jelas Eko.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Desa Balung Lor Imam Mustofa, Camat Balung Agus Sucahyo, Kapolsek Balung AKP Agus Sutriyono, Danramil Balung Kapten Moh. Ismuni, serta perwakilan Disnaker Jember, Juhenik dan Dani.
