PAM Jaya Jadi Perseroda, PWNU DKI Ingatkan Jaga Kualitas Air Bersih

by Sintia Nur Afifah
0 comments
A+A-
Reset

VOICEINDONESIA.CO, Jakarta – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta menanggapi rencana perubahan PAM JAYA dari Perusahaan Umum Daerah (Perumda) menjadi Perseroan Daerah (Perseroda).

Wakil Katib Syuriah PWNU DKI Jakarta, KH Taufik Damas mengingatkan pemerintah agar tetap menjaga kualitas dan kuantitas air bersih, serta tidak memanfaatkan modal tersebut semata-mata untuk tujuan bisnis.

“Jangan sampai air dijadikan hanya sebagai bisnis, karena air merupakan kebutuhan hidup paling mendasar sehingga keberkahan akan hilang,” kata Taufik dalam diskusi publik yang digelar oleh NU Online di Cityloog Hotel Tebet, Jakarta, pada Kamis (25/9/2025).

Baca Juga: PWNU DKI Apresiasi Pengamanan Polri di Pemilu 2024

Ia juga meminta agar perubahan status dapat memperbaiki pengelolaan air di Jakarta dengan mengedepankan pelayanan yang lebih berkualitas serta penerapan tarif yang lebih terjangkau bagi masyarakat.

“Kita dorong melalui DPRD tadi ada (fraksi) PKB untuk tetap mendukung segala upaya perbaikan air di Indonesia khususnya di Jakarta,” imbuhnya.

Baca Juga: PWNU Jakarta Kecam Keras Aksi Teror di Grand Kemang

Sementara itu, Direktur Strategi dan Bisnis PAM Jaya Anugrah Esa mengatakan bahwa tantangan air di Jakarta masih besar seperti pencemaran sungai, ketimpangan distribusi, hingga dampak perubahan iklim.

“Air bukan sekadar sumber kehidupan, tetapi modal strategis bangsa. Tugas PAM Jaya adalah memastikan setiap tetesnya benar-benar menjadi berkah bagi warga Jakarta,” katanya.

Esa juga menyampaikan kekhawatiran masyarakat terhadap kenaikan tarif setelah transformasi menjadi Perseroda hal itu tidak akan terjadi.

“Walaupun berubah ke Perseroda kewenangan penetapan tarif itu tetap dilakukan oleh pemerintah. Jadi bukan oleh PAM Jaya. Sesuai dengan peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 21 tahun 2020,” kata dia.

Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Nailul Huda menilai PAM Jaya memiliki potensi untuk meningkatkan kualitas layanan. Namun, tantangan terbesar perusahaan air minum daerah itu adalah menjaga tarif tetap terjangkau bagi masyarakat.

“Di satu sisi, kualitas bisa membaik, tetapi di sisi lain ada potensi kenaikan harga akibat efisiensi yang masih rendah,”ujarnya.

Huda menjelaskan, tingginya Incremental Capital Output Ratio (ICOR) di Jakarta menjadi indikator rendahnya efisiensi dalam pemanfaatan modal. Jika hal ini tidak segera dibenahi, kenaikan harga akan sulit dihindari.

“Oleh karena itu, efisiensi menjadi pekerjaan besar yang harus diatasi PAM Jaya, termasuk melalui penggunaan teknologi yang lebih baik, revitalisasi jaringan pipa, dan metode pengeboran yang lebih efisien,” pungkasnya.

Editorial VOICEIndonesia

Tentang VOICEINDONESIA.CO

LOGO-VOICEINDONESIA.CO-Copy

VOICEIndonesia.co Merupakan Rumah untuk berkarya, Menyalurkan Bakat, Ide, Beradu Gagasan menyampaikan suara Rakyat dari pelosok Negeri dan Portal berita pertama di Indonesia yang secara khusus mengulas informasi seputar Ketenagakerjaan, Juga menyajikan berita-berita Nasional,Regional dan Global . VOICEIndonesia.co dedikasikan bukan hanya sekedar portal informasi berita online biasa,Namun lebih dari itu, menjadi media mainstream online pertama di Indonesia,menekankan akurasi berita yang tepat,cepat dan berimbang , cover both side, reading tourism, user friendly, serta riset.

KONTAK

HOTLINE / WHATSAPP :

Follow VOICEINDONESIA.CO