VOICEINDONESIA.CO, Bengkulu – Pemerintah Provinsi Bengkulu mengalokasikan anggaran sebesar Rp10 miliar untuk mendukung pengembangan sumber daya manusia (SDM) calon pekerja migran Indonesia (PMI) asal daerah tersebut.
Anggaran itu akan digunakan untuk pelatihan bahasa dan keterampilan sesuai kebutuhan negara tujuan penempatan.
“Dana Rp10 miliar ini akan dikelola Bank Bengkulu dan ditujukan untuk pelatihan keterampilan. Target kami, dalam satu tahun ada 1.000 putra-putri Bengkulu yang bisa bekerja di luar negeri,” kata Gubernur Bengkulu Helmi Hasan di Bengkulu, Selasa (29/7/2025).
Baca Juga: OJK Dukung Koperasi Merah Putih, Dorong Ekonmi Desa dan UMKM
Program ini, lanjut Helmi, merupakan bagian dari kerja sama antara Pemprov Bengkulu dengan sejumlah pihak seperti Kementerian Ketenagakerjaan, Dinas Pendidikan, Poltekkes, serta sejumlah lembaga pelatihan.
Ia menekankan pentingnya bekal keterampilan dan kemampuan bahasa agar para pekerja migran asal Bengkulu mampu bersaing di pasar kerja global, serta memperoleh pendapatan yang lebih baik dibandingkan hanya mengandalkan tenaga fisik.
Baca Juga: Waduh, 160 Guru Sekolah Rakyat Mundur, Ada Apa?
“Anak-anak muda yang berangkat ke luar negeri bukan hanya bekerja, tapi juga membawa keterampilan. Saat kembali, mereka membawa pengalaman dan semangat baru,” ujar Helmi.
Sebagai bagian dari program tersebut, Pemprov Bengkulu menggelar PMI Expo 2025 pada akhir Juli. Expo ini bertujuan memberikan akses informasi dan peluang kerja ke luar negeri bagi masyarakat Bengkulu.
Kegiatan tersebut melibatkan Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) serta Lembaga Pelatihan Kerja Swasta (LPKS) yang memiliki kontrak pengiriman tenaga kerja ke luar negeri.
Helmi menegaskan, program ini merupakan bagian dari misi besar Pemprov Bengkulu dalam memastikan para calon PMI mendapatkan pelatihan berkualitas, informasi akurat, serta perlindungan maksimal.
“Kami ingin membentuk iklim sosial, ekonomi, dan budaya yang mendukung produktivitas tenaga kerja agar mereka bisa hidup lebih layak dan berkualitas,” ujar Helmi.