VOICEINDONESIA.CO, Pasuruan – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi menegaskan pentingnya kolaborasi semua pihak, terutama orang tua, dalam pemenuhan hak-hak anak guna menciptakan generasi bangsa yang berkualitas.
Dalam Peringatan Hari Anak Nasional di Pasuruan, Jawa Timur, Senin (28/7/2025), ia menyoroti peran keluarga dalam membentuk pola asuh yang sehat dan bijak sebagai fondasi utama tumbuh kembang anak.
“Kami tidak bisa berjalan sendiri. Kami butuh semua dukungan, khususnya dari para orang tua,” ujarnya.
Baca Juga: Pemerintah Pastikan Tak Ada PMI Terdampak Konflik Kamboja – Thailand
Menurut Arifah, terdapat tiga faktor utama yang menjadi penyebab tingginya angka kekerasan terhadap anak di Indonesia, yakni pola asuh yang buruk, penggunaan gawai yang tidak bijak, serta pengaruh lingkungan.
Ia mengutip data dari Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (SIMFONI-PPA) yang mencatat sebanyak 16.713 kasus kekerasan di Indonesia sejak 1 Januari 2025. Dari jumlah tersebut, 62,8 persen korbannya adalah anak-anak dan 80,5 persen di antaranya perempuan.
Menindaklanjuti temuan tersebut, Kementerian PPPA tengah menggalakkan pembatasan penggunaan gawai bagi anak-anak.
Baca Juga: Program MBG Dorong Pemberdayaan UMKM dan Ciptakan Lapangan Kerja Baru
Sebagai gantinya, anak-anak didorong untuk kembali bermain permainan tradisional, menghafal lagu nasional, serta mengenal dongeng dan kisah pahlawan untuk menumbuhkan nasionalisme.
Arifah juga menegaskan pentingnya pendidikan agama dan penanaman akhlak mulia sejak dini sebagai bagian dari pola asuh di lingkungan keluarga.
“Keluarga harus mampu menjadikan pola asuh anak sebagai fondasi dalam ilmu agama, pengembangan akhlak serta budi pekerti anak yang baik,” katanya.
Dalam acara tersebut, Arifah turut mengapresiasi pelaksanaan puncak peringatan yang melibatkan 1.050 anak. Ia menilai kegiatan tersebut membawa kebahagiaan dan memberikan semangat baru bagi anak-anak peserta.
Sebagai bagian dari rangkaian acara, Pemerintah Provinsi Jawa Timur turut membagikan satu ton ikan segar kepada masyarakat sebagai upaya meningkatkan gizi anak-anak di daerah tersebut.