VOICEINDONESIA.CO, Bengkulu – Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) terus memperkuat komitmen dalam membangun pelindungan dan pemberdayaan para pekerja migran melalui pendekatan berbasis komunitas.
Salah satu langkah nyatanya adalah peluncuran Desa Migran Emas (Edukasi, Maju, Aman, dan Sejahtera) yang berlangsung di Desa Bukit Peninjauan II, Kabupaten Kepahiang, bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Bengkulu, Selasa (29/07/2025).
Menteri P2MI, Abdul Kadir Karding, dalam sambutannya, menegaskan bahwa kehadiran Desa Migran Emas di Bengkulu harus menjadi babak baru bagi pengembangan Sumber Daya Manusia migran yang unggul dan siap bersaing secara global.
Baca Juga: Lebih dari 4.000 Korban TPPO Ditangani, Pemerintah Perkuat Kolaborasi Lintas Sektor
Menteri Karding menambahkan, pendekatan yang dilakukan bukan sekadar simbolik, melainkan strategi menyeluruh untuk membangun ekosistem migrasi aman dan bermartabat.
“Desa Migran Emas bukan hanya deklarasi. Ini adalah awal dari era baru pelindungan pekerja migran Indonesia, yang dimulai dari desa, melalui edukasi, pelatihan keterampilan, penguatan mental, penguasaan bahasa, dan kesiapan bekerja secara prosedural,” ujar Menteri Karding.
Melalui program ini, lanjut Menteri Karding, KP2MI ingin memastikan bahwa setiap calon Pekerja Migran Indonesia mendapatkan bekal menyeluruh sebelum berangkat, agar tidak hanya mampu bersaing secara profesional, tetapi juga terlindungi secara hukum dan sosial.
Baca Juga: Sebanyak 8.500 Siswa Ikut Kelas Migran di Lampung, Siap Masuk Pasar Kerja Internasional
Menteri Karding mengatakan, inisiatif ini juga melibatkan berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi, pemerintah daerah, serta masyarakat desa, untuk bersama-sama mewujudkan desa yang tangguh dalam menghadapi dinamika migrasi global.