VOICEINDONESIA.CO, Jakarta – Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Adisatrya Suryo Sulisto menyoroti kondisi industri baja nasional yang dinilainya kian memprihatinkan. Hal ini ia sampaikan usai mendengarkan penjelasan Direktur Utama Krakatau Steel (KS), Akbar, terkait situasi terkini sektor tersebut.
Menurut Adisatrya, banyak gudang yang sebelumnya menggunakan baja lokal kini beralih ke produk impor. Kondisi ini memperlihatkan lemahnya daya saing industri baja dalam negeri.
“Kalau saya perhatikan, rusaknya industri baja nasional ini karena kebijakan yang tidak pro terhadap industri baja nasional serta lemahnya pengawasan. Dua hal ini yang harus kita perhatikan bersama,” ujar Adisatrya dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Kamis (02/10/2025).
Adisatrya menambahkan, Komisi VI DPR RI telah sepakat membentuk Panitia Kerja (Panja) untuk mendalami persoalan pemasaran dan tata kelola industri baja nasional. Panja tersebut nantinya akan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk asosiasi terkait.
“Kami sudah menerima semua aduan dan berjanji menindaklanjutinya. Pada masa sidang mendatang, Panja akan mengundang stakeholder, termasuk BUMN yang terlibat dalam sektor ini,” katanya.
Lebih lanjut, ia meminta Sekretariat DPR menjadwalkan pemanggilan BUMN terkait agar pembahasan lebih komprehensif. Meski DPR akan memasuki masa reses selama satu bulan, Adisatrya memastikan tindak lanjut akan dilakukan pada masa sidang berikutnya.
Komisi VI DPR RI sebelumnya juga telah menggelar rapat dengan Krakatau Steel untuk mencari solusi penyelamatan industri baja nasional. DPR menilai kebijakan yang lebih berpihak pada produk dalam negeri dan pengawasan impor menjadi kunci dalam memperkuat daya saing baja nasional.