VoiceIndonesia.co – Wakil Menteri (Wamen) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rosan Roeslani mengatakan Indonesia mengalami revolusi keuangan digital yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan inklusi keuangan.
Dalam acara ASEAN Indo – Pacific Forum 2023, di Jakarta, Rabu, 6 September 2023, Rosang mengatakan bahwa Indonesia dalam beberapa tahun terakhir berada di garis depan revolusi keuangan digital, menunjukkan pertumbuhan dan ketahanan yang luar biasa.
Rosan menjelaskan pada 2011 hingga 2022, pemain teknologi finansial (fintech) di Indonesia meningkat enam kali lipat dari sekitar 51 menjadi lebih dari 300 pemain aktif.
Sementara itu, 33 persen populasi memilih e-wallet sebagai metode pembayaran bawaan mereka pada 2021, sehingga menempatkan Indonesia sejajar dengan beberapa negara dengan perekonomia maju di Asia.
Dilansir dari ANTARA, transisi Indonesia menuju ekonomi digital terlihat jelas dengan pembayaran non-tunai yang melonjak dari 813 juta dolar AS menjadi 26,2 milliar dollar AS pada periode tahun 2017 hingga 2022.
Baca Juga : Teten Masduki Tolak TikTok Jalankan Bisnis Media Sosial dan E-Commerce di Indonesia
Menurut Rosan, transisi tersbut menghasilkan ekosistem transaksi digital yang berkembang pesat.
Hal itu ditunjukkan oleh nilai transaksi bruot pembayaran digital, yang tumbuh dari sekitar 206 miliar dolar AS pada 2019 menjadi 266 miliar dolar AS pada 2022.
“Yang lebih menjanjikan lagi, kami memperkirakan angka ini akan melonjak hingga lebih dari 400 miliar dolar AS pada 2023,” tuturnya.
Selain itu, sektor pinjaman digital telah menunjukkan pertumbuhan pesat, dengan memperluas jumlah pinjamannya dari satu miliar dolar AS pada 2017 menjadi lima miliar dolar AS pada 2022.
“Peningkatan ini menekankan komitmen kami untuk memastikan inklusi keuangan bagi seluruh masyarakat Indonesia,” ujar Rosan.