VOICEINDONESIA.CO, Jakarta – Ekonomi Indonesia mencatat pertumbuhan 5,04 persen year on year pada triwulan III-2025, ditopang kekuatan permintaan domestik dan ekspor yang solid. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan, capaian ini menjadi bukti APBN dikelola secara efektif dengan koordinasi ketat bersama otoritas moneter dan sektor keuangan.
Purbaya menegaskan peran strategis APBN dalam menjaga daya beli masyarakat sekaligus mendorong daya saing dunia usaha di kancah global. Pemerintah menempatkan dana kas negara sebesar Rp200 triliun secara prudent untuk menjamin likuiditas ekonomi tetap memadai.
“APBN berperan menjaga daya beli masyarakat dan mendukung kinerja dunia usaha agar lebih berdaya saing terutama di tingkat global,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (06/11/2025).
Baca Juga: Impor Ilegal Buat Negara Tekor Rp54 Triliun, Purbaya Harus Bertindak
Momentum pertumbuhan ini berdampak nyata pada penyerapan tenaga kerja dengan terciptanya 1,9 juta lapangan pekerjaan baru. Jumlah pengangguran turun 4 ribu orang menjadi 7,46 juta dibandingkan Agustus 2024, sehingga Tingkat Pengangguran Terbuka menurun dari 4,91 persen menjadi 4,85 persen pada Agustus 2025.
Dari sisi permintaan domestik, konsumsi rumah tangga tumbuh 4,89 persen year on year, didorong peningkatan mobilitas penduduk dan pertumbuhan transaksi digital. Sementara konsumsi pemerintah mencatat pertumbuhan 5,49 persen dengan belanja barang dan belanja pegawai masing-masing naik 19,3 persen dan 9,0 persen, mencerminkan komitmen pemerintah menopang daya beli lewat percepatan belanja.
Baca Juga: Prabowo Biarkan Purbaya Berseteru dengan Jokowi soal Whoosh?
Investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto tumbuh 5,04 persen year on year, didukung keyakinan pelaku usaha terhadap prospek ekonomi nasional. Di sektor perdagangan, ekspor barang dan jasa riil melonjak signifikan 9,91 persen year on year menjadi penopang utama pertumbuhan, didorong penguatan aktivitas industri domestik dan peningkatan permintaan dari negara mitra dagang utama.
Untuk mempertahankan momentum, pemerintah mengoptimalkan belanja melalui program stimulus Rp34,2 triliun dan delapan program akselerasi senilai Rp15,7 triliun di triwulan IV 2025. Investasi dan ekspor bernilai tambah tinggi diperkuat melalui peran Danantara dalam mengungkit kontribusi swasta, serta dibentuknya Satuan Tugas Percepatan Program Strategis Pemerintah.
“Kebijakan fiskal, sektor keuangan, dan iklim investasi yang sehat akan terus disinergikan untuk menciptakan pertumbuhan tinggi,” tegas Purbaya. Dengan perkembangan data terkini ditambah optimalisasi peran fiskal, pemerintah optimis ekonomi 2025 akan mencapai target 5,2 persen dengan pertumbuhan yang stabil dan pemerataan kesejahteraan berkelanjutan.
