VOICEINDONESIA.CO, Seoul – Kunjungan kerja dua hari Menteri Luar Negeri Sugiono ke Seoul menghasilkan kesepakatan elevasi Kemitraan Strategis Khusus Indonesia-Korea Selatan. Rencana peningkatan status ini akan diumumkan saat kunjungan Presiden Prabowo Subianto atas undangan Presiden Lee Jae Myung.
Dalam pertemuan kehormatan dengan Perdana Menteri Kim Min-seok (21-22/8/2025), pemerintah Korea Selatan menyampaikan optimisme terhadap visi Indonesia Emas 2045. PM Kim menegaskan kesiapan negaranya mendukung pencapaian target ambisius Indonesia tersebut.
Menteri Luar Negeri Korea Selatan Cho Hyun dan Menlu Sugiono sepakat menindaklanjuti inisiatif para presiden untuk melakukan elevasi kemitraan. Kedua negara berkomitmen memperkuat kerja sama konkret dalam mendukung program prioritas Asta Cita, khususnya ketahanan pangan, energi, dan transformasi digital.
Baca Juga: Prabowo Puji Kinerja Menlu dan Airlangga Cs Dalam Hadapi Geoekonomi Global
Kementerian Luar Negeri mencatat bahwa Korea Selatan merupakan salah satu mitra dagang dan investor terbesar bagi Indonesia. Hubungan diplomatik yang terjalin sejak 1973 ini kini berada pada level Kemitraan Strategis Khusus dengan potensi peningkatan lebih lanjut.
“Besarnya harapan saya agar sektor ekonomi kita dapat berkembang lebih dalam dan kuat,” kata Menlu Sugiono saat membahas prospek kemitraan ekonomi yang saling menguntungkan antara kedua negara.
Menlu Cho menekankan posisi Indonesia sebagai destinasi investasi utama perusahaan-perusahaan Korea di kawasan Asia Tenggara. Pihaknya berharap dukungan Pemerintah Indonesia untuk memperkuat iklim investasi yang kondusif bagi pelaku usaha Korea.
Baca Juga: Menlu Sugiono Tegaskan Komitmen RI Wujudkan ASEAN Vision 2045
Kedua menteri luar negeri juga sepakat mendorong kerja sama industri pertahanan dan keamanan siber. Pertukaran pandangan dilakukan mengenai kemitraan ASEAN-Korea Selatan, isu Palestina, serta dinamika geopolitik dan geo-ekonomi regional terkini.
Kunjungan ini menjadi langkah awal penguatan hubungan bilateral dengan pemerintahan baru Korea Selatan di bawah Presiden Lee Jae Myung. Momentum ini diharapkan dapat membuka peluang kerja sama yang lebih luas di berbagai sektor strategis.
Indonesia dan Korea Selatan berencana melanjutkan dialog intensif menjelang kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo yang akan menjadi momen bersejarah dalam hubungan kedua negara. Elevasi kemitraan strategis diharapkan membawa dampak positif bagi pembangunan ekonomi dan stabilitas regional.