VOICEINDONESIA.CO, Jakarta – Gejolak politik terjadi di negara tetangga kita, Malaysia setelah ribuan warga melakukan aksi turun ke jalan bahkan diikuti oleh dua mantan perdana menteri Malaysia menuntun mundurnya Anwar Ibrahim mundur dari jabatannya saat ini. Lalu apa yang sebenarnya terjadi dan menjadi penyebab gerakan menuntun turunnya Anwar dari kursi perdana menteri?
Alasan pertama dari munculnya seruan untuk menunrunkan Anwar Ibrahim adalah janjinya yang belum ditepati untuk mendatangkan investasi dalam jumlah besar ke negeri jiran.
Kedua adalah biaya hidup di Malaysia yang dinilai masih tinggi meskipun Anwar telah memilih kebijakan populis berupa pemberian uang tunai kepada semua warga negara dewasa dan janji untuk menurunkan harga bahan bakar.
Anwar mengumumkan bahwa warga Malaysia yang berusia di atas 18 tahun akan menerima bantuan langsung tunai sebesar 100 ringgit (USD23,70), yang akan didistribusikan mulai 31 Agustus. Ia menambahkan bahwa sekitar 18 juta pengendara Malaysia akan memenuhi syarat untuk membeli bahan bakar oktan menengah bersubsidi besar dengan harga 1,99 ringgit (USD0,47) per liter, dibandingkan dengan harga saat ini 2,05 ringgit (USD0,49).
Selain isu ekonomi, Anwar juga diserang kritik soal dugaan campur tangan dalam urusan peradilan serta komitmen pemberantasan korupsi yang dipertanyakan.
Beberapa kasus korupsi yang melibatkan tokoh dekat pemerintah dihentikan oleh jaksa, ditambah dengan penundaan penunjukan hakim agung, menambah sorotan terhadap jaksa pemerintahannya.