VOICEINDONESIA.CO, Lampung – Indonesia berpotensi menjadi penyuplai pekerja migran sektor kesehatan di seluruh belahan dunia.
Seperti Jepang yang memerlukan tenaga kesehatan sebanyak 2,5 juta orang di 2025 dan Jerman sebanyak 500.000 orang hingga 2030.
“Indonesia melalui sekolah-sekolah kesehatan dan keperawatan bisa mengambil peluang tersebut,” kata Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Christina Aryani saat melakukan sosialisasi “Siap Kerja di Luar Negeri” di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Panca Bhakti di Lampung, Rabu (30/4/2025).
Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, kata Christina, memiliki berbagai skema kerja sama penempatan pekerja migran.
Baca Juga: Kunjungi Salah Satu LKP di Lampung, Christina Aryani Petakan Potensi PMI Sektor Hospitality
Skema government to government (g to g) saat ini dengan Pemerintah Jepang dan Pemerintah Jerman.
Di Jepang, pekerja migran Indonesia sektor kesehatan dapat bekerja di rumah sakit atau panti wreda dengan kisaran gaji mencapai 150.000-200.000 yen, atau sekitar Rp15 juta hingga Rp20 juta.