Jakarta – Bahasa menjadi salah satu penunjang bagi Pekerja Migran Indonesia sebagai bekal untuk bekerja di luar negeri.
Sebanyak 64 calon PMI dari NTB mengikuti pelatihan bahasa Korea dan Jepang yang digelar di Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) NTB yang bekerja sama dengan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Lombok Timur.
Pelatihan dua bahasa ini akan digelar selama dua bulan secara gratis. Para peserta berasal dari 10 kabupaten atau kota di NTB yang mendaftar secara online dan diseleksi oleh BP3MI NTB.
Sebanyak 48 orang mengikuti pelatihan bahasa Korea. Sedangkan 16 orang lainnya akan belajar bahasa Jepang.
Peserta yang mengikuti pelatihan bahasa ini kebanyakan diisi oleh laki-laki.
“Peserta pelatihan bahasa Jepang dominan laki-laki, perempuan hanya dua orang saja. Begitu juga pelatihan bahasa Korea sebanyak 43 orang laki-laki, perempuan hanya lima orang,” Ucap Kepala BP3MI NTB Mangiring Hasoloan Sinaga di Mataram, Jumat (31/03).
Naga panggilan akrabnya mengatakan bahwa pelatihan ini merupakan upaya pemerintah meningkatkan kompetensi bagi calon PMI, khususnya skema antar pemerintah kedua negara atau Government to Government (G to G).
Naga menjelaskan bahwa pelatihan ini sudah dilakukan sejak 2022 dan terdapat tiga orang yang telah mengikuti G to G dan lulus dalam ujian EPS-Topik.