VOICEIndonesia.co,Jakarta – Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani, melakukan kunjungan dalam proses medical check up (MCU) sebanyak 138 orang calon Pekerja Migran Indonesia program Government to Government (G to G) Korea Selatan di Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta, Rabu (1/11/23).
Kepala BP2MI ditemui oleh Junior General Checkup MCU RS Pelabuhan Jakarta, Kristina Handayani; dan Vice Director Keuangan, Haryono. MCU tersebut sebagai salah satu tahapan sebelum berangkat bekerja ke Korea Selatan. Tiap calon Pekerja Migran Indonesia dapat memilih salah satu sarana kesehatan untuk menjalani proses MCU. Kepala BP2MI mendatangi langsung RS Pelabuhan Jakarta yang merupakan salah satu sarana kesehatan tersebut, guna memastikan bahwa proses yang dijalani sudah berlajan sesuai prosedur.
Baca Juga : BP2MI Buka Tiga Sektor Pekerjaan Ini di Job Fair Nasional 2023
“Setelah melihat langsung, kami mengusulkan adanya sistem kloter bagi calon Pekerja Migran Indonesia yang akan menjalani pemeriksaan kesehatan. Jadi mereka tidak harus datang bersamaan ke RS, karena sudah ada jadwal yang ditentukan. Sistem kloter ini diatur oleh pihak RS dan jadwalnya diinfokan kepada peserta dan BP2MI sehari sebelumnya,” ungkap benny.
Hal ini dituturkan oleh Kepala BP2MI setelah berdialog dengan para calon Pekerja Migran Indonesia. Diungkapkan bahwa mereka diharuskan berpuasa 10 jam sebelum jadwal pemeriksaan, dan seluruhnya diminta datang pada pukul 07.00 WIB. Karena pemeriksaan tidak dilakukan secara bersamaan, rentang waktu mereka berpuasa menjadi berbeda-beda.
“Ini hanya masalah manajemen saja. Kita setuju untuk menggunakan pola seperti ini untuk ke depannya. Apalagi ke depan, akan ada Orientasi Pra Pemberangkatan bagi 1.500 orang dan sebagian menjalani proses MCU di RS ini. Jadi agar tidak kerepotan, kita mencari pola yang terbaik untuk semuanya,” ujar Benny.
Baca Juga : Mantan Panglima TNI Cerita TKI Ilegal yang Tenggelam di Malaysia
Pada prinsipnya, lanjut Benny, rakyat harus dimuliakan dan mendapatkan pelayanan yang terbaik sebagai orang terhormat. Rakyat, termasuk Pekerja Migran Indonesia, adalah penyumbang devisa bagi negara, pemberi pajak bagi negara, sehingga merekalah yang diutamakan dan mendapatkan pelayanan terbaik.
“Kita tadi sudah melihat ruangan dan fasilitasnya, nanti akan dipikirkan bagaimana caranya agar ruangan tersebut tidak pengap karena banyaknya peserta yang datang. Semuanya untuk memberikan yang terbaik bagi rakyat,” tutup Benny.
Turut hadir dalam kunjungan ini Deputi Penempatan dan Pelindungan Kawasan Asia dan Afrika, A. Gatot Hermawan; dan Direktur Penempatan Pemerintah Kawasan Asia dan Afrika, Seriulina Tarigan. (*)
