VOICEINDONESIA.CO,Jakarta – Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia(APJATI) Ayub Basalamah meminta kepada 250 CPMI, yang akan ditempatkan di Skotlandia dan Inggiris (United Kingdom) agar mennjaga nama baik bangsa.
Pelepasan 250 CPMI berlangsung di kantor Kementrian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker RI) yang juga di hadiri oleh Dirjen Binapenta dan PKK Kemnaker RI pada hari Minggu 3 Juli 2022.
Ayub berpesan agar 250 PMI bekerja dengan penuh rasa syukur sehingga dapat mencerminkan citra bangsa Indonesia, sebagai bangsa yang besar, santun, taat aturan dan bangsa yang unggul SDM-nya.
Salah satu CPMI yang akan bekerja di UK , Pingkan Lidya Christien (44) merasa senang impiannya bekerja di Luar negeri dapat terwujud. Ia berharap jerih payahnya di luar negeri bisa bermanfaat bagi anak-anak dan keluarga.
“Saya harap dapat bekerja dengan baik dan hasil terbaik. Uang gaji bersih sekitar Rp20-25 juta, nantinya akan saya tabung untuk kebutuhan pendidikan anak-anak di masa mendatang, ” kata Pingkan di gedung Kemnaker Jakarta Minggu (3/7/2022)
Pelepasan perdana sebanyak 250 dari 500 CPMI secara simbolis dilakukan Dirjen Pembinaan Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja (Binapenta & PKK), Suhartono didampingi, Stafsus Dita Indah Sari dan Ketua Umum APJATI Ayub Basalamah di ruang Serbaguna Kemnaker, Jakarta, Minggu (3/7/2022).
Dalam sambutan sekaligus arahannya, Suhartono mengatakan setelah Pandemi COVID-19, dan penutupan penempatan PMI, pihaknya merasa bangga melepas 250 CPMI sektor perkebunan ke UK.
Menurut Suhartono, seluruh CPMI yang akan diberangkatkan ini, telah menjalani seluruh proses yang dipersyaratkan oleh Undang-Undang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (UU PPMI) Nomor 18 Tahun 2017 beserta turunannya.
“Permintaan tenaga kerja yang cukup tinggi di sektor perkebunan di UK ini, menunjukkan bahwa kesempatan kerja bagi para pencari kerja luar negeri begitu besar dan kesempat ini turut menyerap supply angkatan kerja Indonesia, ” paparnya
Terkait hal tersebut, Suhartono meminta P3MI tak hanya sekedar mencari peluang kerja, tetapi juga harus menempatkan PMI yang kompeten dan memiliki daya saing tinggi serta memiliki etos kerja baik, sehingga akan meminimalisasi permasalahan di masa mendatang.
Suhartono menegaskan kesempatan bekerja ke UK, ini bukan hanya untuk memperoleh penghasilan saja dan menjadi peluang untuk memicu peningkatan daya saing PMI.
“Para PMI juga dapat memanfaatkan untuk memperoleh keterampilan, pengetahuan dan membentuk karakter, ” katanya.
Sedangkan Ayub Basalamah mengungkapkan mayoritas 250 CPMI, akan ditempatkan di Skotlandia dan Inggris. Ia berpesan agar 250 PMI bekerja dengan penuh rasa syukur sehingga dapat mencerminkan citra bangsa Indonesia, sebagai bangsa yang besar, santun, taat aturan dan bangsa yang unggul SDM-nya.
“Saya bangga dapat ikut hadir melepas 250 Pekerja Migran Indonesia ( PMI ) professional di bidang Pemetik buah ke Negara United Kingdom ( UK ) . Kalian semua adalah duta bangsa . Bekerjalah dengan penuh rasa syukur sehingga dapat mencerminkan citra bangsa Indonesia sebagai bangsa besar , bangsa yang santun , bangsa yang taat aturan dan bangsa yang unggul SDM – nya . Saya berharap adik – adik dalam bekerja jangan meninggal kewajiban untuk beribadah dan kewajiban sebagai bangsa yang santun , jujur , amanah dan pekerja keras,” ujar Ayub