VOICEINDONESIA.CO, Jakarta – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Yassierli menyoroti beberapa tantangan utama bagi sumber daya manusia Indonesia di sektor energi, terutama transisi energi dan ekonomi hijau.
Yassierli menyebut bahwa lebih dari 50 persen kompetensi pekerja Indonesia saat ini diperkirakan tidak akan relevan dalam satu dekade ke depan.
“Tantangan pertama, adalah terkait kompetensi. Dalam 10 tahun ke depan, lebih dari 50 persen kompetensi yang kita miliki saat ini tidak relevan, dengan salah satu transformasinya adalah terkait green economy,” kata Menaker dalam sambutannya pada Human Capital Summit 2025 di Jakarta International Convention Center, Rabu (4/6/2025)
Baca Juga: Menaker Ungkap 5 Tantangan Strategis Dunia Kerja Indonesia 2025-2029
Menaker mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki target menambah 69,5 GW kapasitas energi pada 2034, dengan 76 persen berasal dari energi solar, geothermal, hingga bioenergy. Namun, Indonesia masih belum memiliki banyak pekerja dengan kompetensi fokus di bidang energi terbarukan.
Yassierli menilai institusi pendidikan di Indonesia masih terlambat beradaptasi dengan transformasi teknologi dan tuntutan SDGs yang begitu cepat.
“Seiring dengan peralihan kita dari ekonomi berbasis fosil ke ekonomi berbasis energi terbarukan, SDM kita harus berkembang sesuai dengan perubahan tersebut untuk memastikan kesempatan kerja yang layak bagi semua orang,” ujar Yassierli.
Baca Juga: Menaker Harap Bantuan Subsidi Upah Segera Cair Sesuai Target
Kemudian, pada tantangan lainnya, Menaker menyebutkan terkait mewujudkan hubungan industrial serta kultur keselamatan dan kesehatan kerja yang preventif.