VOICEINDONESIA.CO, Jakarta — Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menilai perkembangan teknologi termasuk kecerdasan buatan (AI) sebagai peluang bagi tenaga kerja untuk mengembangkan kompetensi di tengah persaingan yang semakin ketat.
Koordinator Kemitraan dan Jejaring Pasar Kerja Pusat Pasar Kerja Kemnaker, Sigit Ary Prasetyo, menyampaikan bahwa perubahan teknologi berdampak pada dinamika pekerjaan.
“Saya rasa kalau di sektor ketenagakerjaan itu pasti ada hal yang baru dan ada hal yang tergantikan,” ujar Sigit saat peluncuran Jobcity Job Fair 2025 di Jakarta, Selasa (5/8/2025).
Baca Juga: Menaker Yassierli Tinjau Langsung Penyaluran BSU 2025 di Makassar
Ia menambahkan, pelatihan menjadi solusi utama untuk menghadapi perubahan tersebut.
“Memang sudah ada beberapa job yang tergantikan oleh AI, tapi saya rasa dengan kita meningkatkan kompetensi, khususnya di pelatihan-pelatihan yang memang kita miliki, digitalisasi dan lain-lain, saya rasa kemampuan dari peningkatan SDM itu perlu kita tetap lakukan, di balai-balai latihan vokasi kami yang ada di Kemnaker dan swasta,” tuturnya.
Baca Juga: Menaker Minta Pelatihan Vokasi Diarahkan pada Triple Skilling Ini
Sigit menjelaskan bahwa penguatan pelatihan vokasi di sektor publik dan swasta merupakan bagian dari strategi jangka panjang. Ia juga menekankan pentingnya AI sebagai alat bantu dalam memahami kebutuhan dunia kerja, terutama bagi para pencari kerja.
Selain itu, Sigit mendorong sinergi antara kementerian, lembaga, dan pihak swasta untuk memperbarui platform pencari kerja agar lebih inklusif dan saling terhubung.