VOICEINDONESIA.CO, Bekasi – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menegaskan komitmen pemerintah untuk meningkatkan produktivitas nasional sebagai kunci daya saing bangsa di tengah transformasi global.
Hal itu disampaikan saat membuka Pelatihan dan Sertifikasi Productivity Specialist di Bekasi, Senin (8/9/2025).
“Produktivitas adalah kata kunci bagi daya saing, sekaligus fondasi untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045,” ujar Yassierli.
Baca Juga: Aparat Gagalkan Penyelundupan 14 Kg Sabu dari Malaysia
Program pelatihan ini merupakan bagian dari Gerakan Nasional Peningkatan Produktivitas, dengan target melahirkan sekitar 200 Productivity Specialist yang kompeten dan tersertifikasi.
Mereka diharapkan mampu merancang program produktivitas berdampak tinggi serta memperkuat kapabilitas National Productivity Organization (NPO) Indonesia.
Menaker mengingatkan, tingkat produktivitas Indonesia saat ini masih di bawah rata-rata ASEAN dengan pertumbuhan stagnan.
Baca Juga: Hingga 2024, Industri Kelapa Sawit Serap 16,5 Juta Tenaga Kerja
Mengutip kajian McKinsey, produktivitas Indonesia tercatat sekitar USD 11.000 per pekerja. Untuk mencapai target Indonesia Emas 2045, angka itu harus meningkat hingga 440 persen.
“Kita tidak bisa berjalan sendiri. Kolaborasi dengan dunia usaha, perguruan tinggi, dan pemangku kepentingan sangat diperlukan untuk mengakselerasi capaian tersebut,” jelasnya.
Ia juga menyoroti ketimpangan produktivitas antar sektor. Industri padat karya dinilai masih rendah, sementara industri padat modal relatif lebih tinggi.
Karena itu, strategi intervensi akan difokuskan pada peningkatan produktivitas berbasis 4P: People, Process, Product, and Policy.
Selain itu, Kemnaker menargetkan program upskilling dan reskilling bagi sedikitnya 50 ribu pekerja mulai Oktober mendatang.
“Kita membutuhkan banyak Productivity Specialist sebagai champions dan agen perubahan di perusahaan-perusahaan Indonesia. Jangan sia-siakan kesempatan ini, karena peran kalian akan menentukan masa depan daya saing bangsa,” tegasnya.
Acara ini juga dihadiri Sekjen Kemnaker Cris Kuntadi, Dirjen Binalavotas Agung Nur Rohmad, serta Sekjen Asian Productivity Organization (APO) Indra Pradana Singawinata.