Wamen P2MI Sebut ABK Migran di Luar Negeri Profesi Menjanjikan

by VOICEINDONESIA.CO- Afifah
0 comments
A+A-
Reset

VOICEINDONESIA.CO, Jakarta – Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Christina Aryani menyampaikan menjadi Anak Buah Kapal (ABK) Migran di luar negeri merupakan salah satu peluang kerja yang menjanjikan.

Ia menambahkan, jika dijalani melalui jalur resmi dan negara penempatan yang tepat, pekerjaan tersebut mampu menjadi jalan keluar untuk meningkatkan taraf hidup dan ekonomi keluarga.

“Menjadi ABK migran di luar negeri, jika ditempuh dengan jalur yang benar dan negara penempatan yang tepat, dapat menjadi jalan perbaikan ekonomi keluarga,” ujar Wamen Christina saat menerima kunjungan pengurus Yayasan Maju Tapian Nauli (Matauli) di Kantor Kementerian P2MI, Jakarta, Rabu (11/6/2025).

Baca Juga: KP2MI dan Kemenparekraf Siapkan Branding Khusus untuk Terapis Spa di Pasar Global

Dalan pertemuan tersebut, turut membahas potensi penempatan Anak Buah Kapal (ABK) Migran dari sekolah-sekolah di bawah naungan Yayasan Matauli. Selain itu, pertemuan ini juga untuk membuka peluang kerja ke luar negeri secara prosedural, khususnya di sektor kelautan dan perikanan.

Sebagai informasi, Yayasan Matauli yang berbasis di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatra Utara, mengelola Sekolah Tinggi Kelautan dan Perikanan (STKP) dengan 250 mahasiswa dan sebuah SMA unggulan dengan 1.200 siswa.

Wamen P2MI menjelaskan bahwa pemerintah memiliki berbagai skema penempatan ABK migran, termasuk melalui mekanisme government to government (G to G) dengan negara seperti Korea Selatan. Selain itu, peluang sebagai kru kapal pesiar (cruise ship) juga terbuka lebar.

Baca Juga: Tak Mau Dipulangkan Majikan, Pekerja Migran Loncat ke Laut

Christina mengapresiasi langkah Yayasan Matauli yang telah mengintegrasikan pelajaran Bahasa Jepang dan Jerman dalam kurikulumnya. Menurutnya, kemampuan bahasa asing menjadi nilai tambah bagi lulusan untuk bersaing di pasar global.

“Kami terbuka untuk kerja sama sosialisasi, termasuk lewat BP3MI Sumatra Utara, agar siswa, alumni, dan masyarakat lebih memahami pentingnya bekerja di luar negeri secara prosedural,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Matauli, Fitri Kristinawati Tandjung, menyatakan bahwa pihaknya ingin membuka akses lebih luas bagi lulusan STKP untuk bekerja di luar negeri. Ia menilai, selama ini informasi dan kesempatan kerja bagi sekolah pesisir seperti Matauli masih terbatas.

“Kami baru tahu dari Ibu Christina bahwa banyak peluang kerja sebagai ABK di Spanyol, Jepang, dan Korea Selatan. Ini sangat penting bagi daerah pesisir seperti kami,” kata Fitri.

Ia berharap kerja sama dengan P2MI dan BP3MI dapat segera diwujudkan, agar siswa dan lulusan sekolah mereka tidak hanya memiliki keterampilan, tetapi juga akses konkret terhadap peluang kerja global.

“Kami ingin sekolah kami tak hanya mencetak lulusan unggul, tetapi juga mampu mengantarkan mereka menembus pasar kerja internasional di sektor kelautan dan perikanan,” tutupnya.

Editorial VOICEIndonesia

Tentang VOICEINDONESIA.CO

LOGO-VOICEINDONESIA.CO-Copy

VOICEIndonesia.co Merupakan Rumah untuk berkarya, Menyalurkan Bakat, Ide, Beradu Gagasan menyampaikan suara Rakyat dari pelosok Negeri dan Portal berita pertama di Indonesia yang secara khusus mengulas informasi seputar Ketenagakerjaan, Juga menyajikan berita-berita Nasional,Regional dan Global . VOICEIndonesia.co dedikasikan bukan hanya sekedar portal informasi berita online biasa,Namun lebih dari itu, menjadi media mainstream online pertama di Indonesia,menekankan akurasi berita yang tepat,cepat dan berimbang , cover both side, reading tourism, user friendly, serta riset.

KONTAK

HOTLINE / WHATSAPP :

Follow VOICEINDONESIA.CO