VOICEIndonesia.co, Jakarta – Seorang pekerja migran Indonesia (PMI) asal Serang Banten diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Riyadh.
Nurhayati binti Nurdin (31) memohon bantuan kepada pihak terkait di Indonesia agar dapat memulangkan dirinya dari Riyadh.
“Aku TKW asal Serang Banten, aku sangat memohon pertolongannya, aku diterbangkan sampai Riyadh oleh sponsor Pipit dan orang kantor Halim,” ungkap Nurhayati.
Melalui video berdurasi 2.20 menit yang diterima VOICEIndonesia.co, Senin (12/08/2024) Nurhayati mengaku selalu dicaci maki oleh majikannya.
“Majikanku rewel, aku sperti binatang, selalu di marahin, dicaci maki non stop 24 jam,” ungkapnya.
Diduga korban TPPO, TKW asal Kampung Sawah Desa Lontar Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang Provinsi Banten tersebut menggunakan visa ziarah untuk terbang ke Riyadh, Arab Saudi.
Baca Juga: Kemenkumham Soroti Penahanan Ijazah oleh perusahaan
“Aku diterbangin dengan visa ziarah, aku selalu chat sponsor aku minta majikan bilangnya sabar-sabar, aku bilang sabar sampai kapan, samapai aku mati baru dipindahin,” kata TKW asal Serang.
TKW tersebut juga mengatakan bahwa dirinya akan dijual kepada orang lain, usai majikannya mencari pembantu baru.
“Sudah satu bulan di majikan, majikanku sakit dan aku dititipin ke anaknya satu bulan, terus satu bulan majikan aku ngembil pembantu baru, terus dengar-dengar aku mau dijual, mau dijual lagi ke orang. Anak majikan aku mau jual aku ke orang lain,” ungkapnya.
Hingga kini, pihak sponsor belum bertindak untuk membantu TKW asal Serang. Sponsor hanya mengatakan untuk bersabar dan ocehan saja.
“Aku telpon sponsor ke orang kantor bilangnya ngapain mau di suruh-suruh. Kamu bukan anjing, kamu bukan sapi, aku tiap hari telpon sms orang kantor. tapi yang aku dapat ya itu cuman ocehan. Aku berharap banget aku bisa dibantu, aku bisa dipulangin ke Indonesia,” ungkap Nurhayati.