Indonesia-Taiwan Bahas Isu Pelindungan dan Peluang Penempatan PMI

by VOICEINDONESIA.CO- Afifah
0 comments
A+A-
Reset

VOICEINDONESIA.CO, Jakarta – Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Christina Aryani menerima delegasi dari Kantor Dagang dan Ekonomi Taipei atau Taipei Economic and Trade Office (TETO) di Jakarta, Kamis (13/3/2025).

Dalam pertemuan tersebut, Christina memaparkan sejumlah isu terkait pelindungan dan penempatan pekerja migran Indonesia di Taiwan.

Seperti isu soal peluang penempatan pekerja migran Indonesia di sektor hospitality dan transportasi selain pekerja domestik dan caregiver.

“Kami akan mengeksplorasi lebih banyak sektor-sektor penempatan pekerja migran di Taiwan. Apalagi Taiwan sangat mengapresiasi pekerja migran Indonesia karena dinilai berdedikasi,” kata Christina.

Baca Juga: Nelayan Migran Indonesia Gugat Perusahaan Seafood AS atas Dugaan Kerja Paksa

Isu lainnya yaitu terkait peluang kenaikan gaji untuk pekerja sektor informal yang jumlahnya hingga Maret 2025 mencapai 115 ribu orang.

Kemudian isu soal pelindungan pekerja migran anak buah kapal (ABK), mencakup pendataan, keselarasan kontrak kerja, dan masalah nelayan teritorial musiman di Taiwan.

Lalu juga marak terjadi praktik jual beli pekerjaan (job) pekerja migran di sektor manufaktur dan pertanian yang mana hanya terjadi di Taiwan.

“Ini semua menjadi permasalahan yang akan dibahas lebih lanjut dalam join working group antara kedua pemerintahan,” ungkap Christina.

Christina yang juga politisi Partai Golkar itu juga meminta TETO membantu dalam pelayanan permohonan visa untuk pekerja migran Indonesia yang ingin bekerja di Taiwan yang masih sering dikeluhkan.

“Kadang, ada pekerja migran yang saat diwawancara grogi atau panik, itu mohon bisa dimaklumi,” katanya.

Saat ini, total pekerja migran Indonesia di Taiwan mencapai 181.342 orang yang didominasi sektor pekerja domestik dan caregiver sebanyak 115.000 orang.

Baca Juga: Mendagri Minta Pemda Bersihkan Wilayahnya dari Sampah Visual

Taiwan turut memberikan kontribusi sebesar 30 persen dari total penempatan pekerja migran Indonesia di luar negeri di tahun berjalan.

Christina menambahkan, dalam waktu dekat akan ada pertemuan antara Kementerian P2MI dan Kementerian Ketenagakerjaan Taiwan untuk membahas kerja sama lebih lanjut soal pelindungan dan penempatan pekerja migran.

Sementara itu, pimpinan delegasi TETO, Bruce Hung menyebut banyak kerja sama yang bisa ditindaklanjuti dari pertemuannya dengan Wamen P2MI, Christina Aryani.

Terutama usulan soal penempatan pekerja migran Indonesia di bidang hospitality dan transportasi. Termasuk sektor semi konduktor dan pekerja migran yang memiliki kemampuan di bidang teknologi AI.

“Tapi masih perlu didiskusikan lebih lanjut dan bisa dibahas lagi di pertemuan tingkat menteri antara Indonesia dan Taiwan,” tambahnya.*

Editorial VOICEIndonesia

Tentang VOICEINDONESIA.CO

LOGO-VOICEINDONESIA.CO-Copy

VOICEIndonesia.co Merupakan Rumah untuk berkarya, Menyalurkan Bakat, Ide, Beradu Gagasan menyampaikan suara Rakyat dari pelosok Negeri dan Portal berita pertama di Indonesia yang secara khusus mengulas informasi seputar Ketenagakerjaan, Juga menyajikan berita-berita Nasional,Regional dan Global . VOICEIndonesia.co dedikasikan bukan hanya sekedar portal informasi berita online biasa,Namun lebih dari itu, menjadi media mainstream online pertama di Indonesia,menekankan akurasi berita yang tepat,cepat dan berimbang , cover both side, reading tourism, user friendly, serta riset.

KONTAK

HOTLINE / WHATSAPP :

Follow VOICEINDONESIA.CO